PANGKALAN BUN – Jalan Ahmad Shaleh kilometer 1, ruas Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama (Kolam) sudah tidak layak lagi dilintasi kendaraan bertonase berat. Kerusakan semakin parah. Aspal sudah terkelupas dan berlubang dengan diameter besar. Padahal jalan ini merupakan pintu menuju Kotawaringin Lama, Sukamara, dan Kalimantan Barat (Kobar).
Arus kendaraan dari Kotawaringin Lama seringkali mengambil jalur lawan. Hal ini membahayakan bagi kendaraan yang melintas.
Saat hujan, ruas tersebut dipastikan licin dan berlumpur sehingga kendaraan rawan tergelincir. Para pelajar SD, SMP, dan SMA yang melintasi jalan tersebut juga kesulitan.
Selain di kilometer 1, ratusan titik kerusakan tersebar di ruas jalan sepanjang 40 kilometer tersebut.
Salah seorang pengendara roda dua, Rohim, mengeluhkan Jalan Ahmad Shaleh. Padahal jalan tersebut berstatus jalan provinsi. Bahkan di kilometer 1 Bundaran Tudung Saji di Kelurahan Baru sudah tidak layak lagi disebut jalan.
“Kalau kelasnya jalan provinsi harus lebih bagus, kalau yang ada saat ini sungguh memprihatinkan, terutama di titik ini kondisinya sudah hancur,” keluhnya.
Ia seringkali merasa ngeri ketika berpapasan dengan truk yang membawa muatan hingga melebihi tinggi bak truk. Saat melewati jalan yang rusak, badan truk hingga miring. Hampir setiap hari ada saja truk yang rusak, sampai ban terlepas di tengah badan jalan, sehingga mengganggu arus kendaraan.
“Kita berharap agar pemerintah Provinsi Kalteng dapat memperhatikan ruas jalan ini, sehingga lebih nyaman dan aman untuk dilintasi,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kotawaringin Barat Juni Gultom mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terkait kerusakan jalan tersebut. Diperkirakan pada tahun ini, ruas Jalan Ahmad Shaleh akan diperbaiki.
“Karena kewenangan provinsi, kita sudah koordinasikan, semoga tahun ini ada peningkatan di ruas jalan itu,” pungkasnya. (tyo/yit)
