Enam Tanggul Jebol, 11 Kecamatan Kebanjiran dan Puluhan Ribu Warga Mengungsi

banjir demak
Tanggul Sungai Wulan di Duku Norowito, Desa Ketajung, Kecamatan Karanganyar, Demak, jebol, Minggu (17/3). Akibatnya, jalan pantura Demak-Kudus tak bisa dilalui karena banjir. (JawaPos.com)

RADAR SAMPIT – Enam tanggul jebol pascahujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Rabu (13/3/2024). Akibat kejadian ini memicu banjir di wilayah Kabupaten Demak.

Dilaporkan, tanggul Sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus, juga kembali jebol pada Minggu (17/3/2024). Kejadian ini merupakan kali kedua pascabanjir Demak pada awal Februari 2024 yang lalu.

Bacaan Lainnya

“Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin (18/3/2024) mencatat sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin (18/3/2024).

Kecamatan terdampak banjir antara lain Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, Kecamatan Mranggen, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Guntur, Kecamatan Dempet, Kecamatan Gajah.

Baca Juga :  NAH LHO!!! Penggalangan Dana Bencana di Sampit Harusnya Koordinasi Pemkab

“Sebanyak 93.149 jiwa terdampak dan 22.725 jiwa diantaranya mengungsi. Pemerintah Kabupaten Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik,” jelasnya.

Hingga hari ini BPBD Kabupaten Demak masih bersiaga dengan kondisi banjir. Personel Pusdalops BPBD Kabupaten Demak melaporkan ketinggian air di wilayah Demak kota pada pagi ini mencapai lutut orang dewasa. Sementara itu arus banjir di ruas jalan Demak-Kudus semakin deras dan berpotensi membahayakan perahu evakuasi.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada hari ini menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana di kantor gubernur Provinsi Jawa Tengah.

Rapat ini dihadiri oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Deddy Suryadi, dan Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya AP.

Rapat koordinasi diikuti oleh Bupati dan Walikota serta perwakilan organisasi perangkat daerah terdampak bencana banjir di Jawa Tengah. Pada kesempatan ini, BNPB menyerahkan bantuan dukungan operasional guna percepatan penanganan bencana banjir di wilayah Jawa Tengah berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada sembilan pemerintah daerah terdampak banjir masing-masing sebesar Rp 250 juta.



Pos terkait