KUALA KURUN, radarsampit.com – Setelah mengikuti rangkaian tes seleksi, mulai dari wawancara, psikotes, hingga menjawab pertanyaan dari dewan juri pada malam puncak, akhirnya Nadia Afifah dinobatkan sebagai Duta Genre Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2024.
Perempuan berusia 18 tahun dari Kabupaten Gunung Mas (Gumas) itu mampu mengungguli peserta dari daerah lain.
“Terima kasih kepada orang tua dan adik-adik yang sudah memberikan dukungan dan doa, sehingga saya dinobatkan Duta Genre Kalteng 2024. Tanpa adanya dukungan, mungkin saya tidak akan berhasil berdiri kokoh dan kuat dalam melewati tantangan dan fase-fase terberat dalam hidup,” ucap Nadia, Minggu (21/7/2024).
Usai dinobatkan Duta Genre Provinsi Kalteng 2024, dia akan menyiapkan sejumlah program kerja untuk mengajak para pemuda menjadi lebih berencana.
Program yang dimaksud yakni edukasi kerjasama remaja (eduka), genre merangkul (gemar), mini podcast meaningful participation (MP) dan salad buah anti anemia.
“Rencananya saya akan tetap menjalankan program kerja yang telah berjalan di Kabupaten Gumas. Tapi dengan skala yang lebih luas, yakni di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Kalteng,” ujarnya.
Program eduka adalah kegiatan yang mengajak remaja untuk bergabung dalam sebuah kegiatan bersama. Lalu program gemar, berupa pemberian berbagai edukasi kepada para remaja berkebutuhan khusus.
Salah satunya yakni terkait melindungi diri dari kekerasan seksual.
“Pada program gemar, saya melakukan pendekatan ke remaja berkebutuhan khusus secara perlahan dan bertahap terkait mencegah kekerasan seksual. Yang sudah saya lakukan yaitu merangkul peserta didik di SLBN Kuala Kurun,” terangnya.
Selanjutnya, program mini podcast MP yang sudah dilaksanakan bekerjasama dengan Radio Hamauh, dan disiarkan setiap Hari Selasa.
Banyak hal yang dibahas dalam podcast itu, dengan mengundang narasumber di berbagai sektor dan bidang. Contoh dari RSUD Kuala Kurun, seperti psikiater dan lainnya.
“Ketika mini podcast MP berlangsung, saya juga live di instagram, sehingga remaja dari luar Kabupaten Gumas juga dapat mendengarkan ilmu yang dibagikan saat itu,” jelasnya.