SAMPIT – Jelang Hari Raya Iduladha 1442 Hijriyah yang jatuh 20 Juli 2021, pedagang hewan kurban di Kota Sampit mulai banyak memasarkan dagangannya. Pandemi Covid-19 tak terlalu berpengaruh pada penjualan hewan tersebut.
Syamsul Bahri (40), pedagang hewan kurban di Jalan Tjilik Riwut Km 5, mengaku sudah mempersiapkan pemesanan hewan kurban sejak pertengahan April lalu. Sebanyak 400 ekor sapi dan 200 ekor sapi didatangkan dari Pulau Madura.
”Pesannya sudah dari pertengahan bulan puasa, minta tolong bayar perawatan di sana sebulan Rp 600 ribu. Setelah itu siap kirim dan sudah sampai di Sampit 17 hari lalu,” kata Syamsul, Senin (5/7).
Dia sengaja memesan jauh hari. Pasalnya, harga jual akan terus mengalami kenaikan menjelang Iduladha. ”Tak sanggup kita pesan kalau sekarang. Selisihnya Rp 2 juta per ekor. Jadi, saya sudah estimasi membelinya jauh-jauh hari,” ujarnya.
Mengenai ongkos kirim dari Madura menuju Sampit, dia harus merogoh kocek sebesar Rp 440 juta untuk total 600 ekor hewan kurban. Dari sisi penjualan tahun ini, menurut Syamsul, justru meningkat. Tahun lalu dia hanya berani mendatangkan 100-150 ekor sapi. Tahun ini justru dia berani mendatangkan lebih dari dua kali lipat.
”Tahun ini penjualan meningkat dibandingkan tahun lalu. Ramainya permintaan pembeli dikarenakan umat muslim belum bisa naik haji karena keberangkatan haji dibatalkan dua tahun berturut-turut. Jadi, menurut pemikiran saya, umat muslim berlomba-lomba beribadah dengan cara berkurban,” ujarnya.
Namun, di sisi lain, keberaniannya mendatangkan hingga 600 ekor hewan kurban juga didasari permintaan pemesanan yang tinggi sebelum mendekati Lebaran.
”Memang sudah ada yang banyak pesan. Ada yang pesan 50 ekor dan 30 ekor. Jadi, saya pikir datangkan 600 ekor ini saya bisa jamin bakal laku terjual. Bahkan malah kurang, tetapi mau pesan lagi tak sanggup di ongkos, karena kalau beli sekarang harga pasarannya sudah tinggi,” ujarnya.
”Sekarang sapi tinggal 24 ekor dan kambing tinggal 26 ekor. Insya Allah habis terjual sebelum mendekati hari H lebaran,” tambahnya.
