Sepak Bola Kalteng Mati Suri, Pengamat Desak Perubahan di Asprov dan Askab

Yusro Pengamat Sepak Bola Kalteng
Yusro Arodi

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Sepak bola di Kalimantan Tengah saat ini tengah berada di titik nadir.

Setelah Kalteng Putra turun kasta ke Liga Nusantara (Liga 3) dan bahkan tidak mengikuti kompetisi tersebut, klub ini otomatis terdegradasi ke Liga 4.

Bacaan Lainnya

Situasi ini menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk pengamat sepakbola asal Pangkalan Bun, Yusro Arodi.

Menurutnya, terjun bebasnya performa dan minimnya gairah pengembangan sepakbola Kalimantan Tengah berdampak serius pada pembinaan pemain muda.

“Sepak bola kita saat ini kurang greget, bisa dibilang hidup segan matipun tak mau, sehingga semua pihak bertanya-tanya akan dibawa ke mana masa depan sepak bola di daerah ini,” ujarnya.

Ia menilai, peran kepengurusan yang ada saat ini, baik di Asosiasi Provinsi (Asprov) maupun Asosiasi Kabupaten (Askab) tidak maksimal dalam membangun ekosistem sepak bola yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Nekat Pasang Tarif Lebihi Aturan, Dishub Ancam Cabut Izin Pengelola Parkir

“Kami dan penggiat sepak bola lainnya menganggap kepengurusan saat ini gagal menjalankan tugasnya,” tegas Yusro.

Yusro menambahkan, revitalisasi sepak bola di Kalimantan Tengah membutuhkan pemimpin dan pengurus yang memiliki pemahaman mendalam tentang kultur sepakbola lokal.

Hal ini penting untuk menciptakan program pembinaan yang tepat sasaran dan mengembalikan gairah kompetisi di tingkat regional.

Kurangnya pembinaan ini juga berdampak pada minimnya prestasi klub-klub dari Kalimantan Tengah di kancah nasional.

Keadaan ini semakin diperparah dengan kurangnya dukungan infrastruktur dan pembinaan usia dini yang berkesinambungan.

Sebagai harapan, Yusro mengajak pemerintah daerah, pelaku sepak bola, dan masyarakat untuk bersama-sama membangkitkan kembali semangat olahraga ini.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pengurus sepakbola di semua tingkatan.

“Dengan kepemimpinan yang baru nanti, siapa pun yang menjadi kepala daerah di Kalimantan Tengah harus menjadikan pembenahan sepakbola sebagai salah satu prioritas,” pungkasnya.(sla)



Pos terkait