Radarsampit.com – Hari-hari buruk dialami Lady Sandi. Tepatnya setelah ia menikah dengan suaminya, John Dori.
Tampak dari luar, rumah tangganya memang adem ayem. Bak impian pernikahan semua orang.
Mereka tak pernah berdebat. Itulah yang dilihat para tetangga.
Padahal, aslinya Lady memendam luka batin.
Ia bertahan karena terpaksa. Dari awal menikah sampai pernikahannya berumur dua tahun, Lady sama sekali tak pernah disentuh suaminya.
Selama ini wanita 28 tahun itu hanya mendapat nafkah lahir. Tapi tidak dengan nafkah batinnya.
Hatinya jelas ambyar. Membangun rumah tangga dengan baik-baik tapi tak pernah dianggap.
Sudah sejak lama Lady ingin berpisah. Tapi ia selalu ingat dengan orang tuanya. Maklum ibunya sudah sakit-sakitan.
Takut menambah beban pikiran. Terlebih mereka menikah juga karena perjodohan.
“Salah saya apa juga nggak tahu, Mas John diem aja terus,” jelas Lady.
Sampai akhirnya Lady tahu. Di dalam hati suaminya masih ada cinta untuk sang mantan kekasih. Namanya Pretty, cinta pertama John Dori.
Saat John dan Lady menikah, suaminya masih berpacaran dengan Pretty. Karena itulah mereka putus.
“Ora pernah gelem ngeloni jebule ning ati iseh ono wong liyo (gak pernah mau meluk, ternyata di hati masih ada orang lain),” akunya.
Meski sakit hati. Lady tak bisa banyak berbuat.
“Sing ning atine udu aku, karuan mlaku dewe-dewe (yang di hatinya bukan aku, mendingan jalan sendiri-sendiri,” imbuhnya.
Sebab itulah Lady pilih mundur alon-alon (pelan-pelan). Sembari meyakinkan orang tua. Ia juga menggugat cerai suaminya ke Pengadilan Agama. Nasi sudah menjadi bubur.
Rumah tangganya benar-benar hancur. Meski diiringi isak tangis. Keputusannya sudah bulat. Kini keduanya masih menjalani sidang perceraian di Pengadilan Agama.
“Tiwas ninggal ati jebule wis ono sing ngisi. Karuan njaluk cerai sekalian (sudar mati hati, terlanjur sudah ada yang ngisi, mendingan minta cerai sekalian)” tandasnya. (kap/ton)
