BANJARBARU, radarsampit.com – Selama lima tahun kepemimpinan Erick Thohir di Kementerian BUMN, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) telah mencatatkan pencapaian signifikan dengan meningkatnya pengguna Renewable Energy Certificate (REC) hingga 50.174 unit atau setara dengan nilai Rp 1,75 Milyar hingga Agustus 2024.
REC adalah salah satu inovasi unggulan PLN yang bertujuan mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui internasional.
Dalam keterangan di Banjarbaru (7/9), General Manager PLN UID Kalselteng, Ahmad Syauki menekankan bahwa pencapaian ini merupakan langkah penting dalam upaya PLN mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
“Keberhasilan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi PLN, tetapi juga mencerminkan komitmen kami dalam mendorong penggunaan energi terbarukan di seluruh lapisan masyarakat, terutama industri. Dengan REC, pelanggan kini memiliki solusi yang mudah dan terjangkau untuk berpartisipasi dalam transisi energi tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk pembangunan infrastruktur sendiri,” jelasnya.
REC menawarkan berbagai keunggulan, seperti kemudahan akses pembelian dan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan, sehingga semakin diminati oleh berbagai kalangan, termasuk individu dan perusahaan.
Penjualan REC yang gencar dilakukan oleh PLN UID Kalselteng telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya beralih ke energi terbarukan.
“Kami di PLN UID Kalselteng terus berinovasi untuk menciptakan produk-produk hijau yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan tantangan global. Dengan bertambahnya pengguna REC, kami berharap dapat semakin mempercepat transisi energi menuju penggunaan EBT yang lebih masif di seluruh Kalimantan dan Indonesia,” tambah Syauki.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa insan PLN di UID Kalselteng telah menjadi pelopor dalam penggunaan REC dengan membeli unit-unit REC secara individu.