PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Petaka amukan api di Kota Palangka Raya mencapai puncaknya di pengujung tahun 2024. Selasa (31/12) siang, beberapa jam sebelum pergantian tahun, tiga nyawa melayang sekaligus dalam kebakaran rumah yang terjadi di Jalan Raying Suring.
Tragedi amuk bara itu menjadi penutup paling pahit sederet peristiwa kebakaran yang nyaris terjadi hampir setiap bulan di Palangka Raya sepanjang tahun lalu. Penyebab paling umum terjadi karena korsleting listrik.
Kabar beredar di masyarakat menyebutkan bahwa korban diduga merupakan keluarga polisi.
Pada kejadian akhir tahun lalu, selain menelan korban jiwa, kerugian materi tergolong besar. Ditaksir mencapai Rp2 miliar. Barang berharga di dalam bangunan ikut hangus bersama pemiliknya, termasuk satu unit mobil.
Dua korban tewas terpanggang dalam kobaran api. Satu korban lain meninggal saat dievakuasi ke rumah sakit. Para korban berinisial RP, MH, dan JA tak sempat menyelamatkan diri.
Informasi dihimpun, kebakaran yang terjadi sekitar pukul 15.40 WIB itu diduga berasal dari kamar tidur.
Api dengan cepat membesar hingga membakar seluruh bangunan. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.05 WIB. Adapun jenazah korban ditemukan saat olah TKP.
Kapolsek Pahandut Kompol Volvy mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan data terkait insiden itu. Dia belum bisa memberikan keterangan lebih rinci, termasuk soal tiga orang yang menjadi korban tewas.
”Intinya masih dalam lidik dan semua detailnya nanti akan disampaikan,” katanya.
Kepala Bagian Operasi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya Sucipto mengungkapkan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut, karena masih harus menunggu hasil investigasi kepolisian.
Warga setempat, Agung, mengatakan, api dengan cepat membesar. Warga tak bisa menyematkan penghuni rumah karena api sudah membesar. Hanya seorang anak kecil yang selamat, meski mengalami sedikit luka bakar di bagian kaki dan wajah.
”Teman saya tadi bisa menyelamatkan satu anak,” katanya.