PALANGKA RAYA- Kepala Dinas Kesehatan Kalteng dr Sayuti menyatakan, penyebaran virus korona di Kalteng sudah memasuki kategori warninga atau bahaya. Ia menyebutkan peningkatannya sudah mencapai 35 persen.
”Makanya itu agar memangkas mata rantai itu adalah penerapan prokes.Ingat, kemampuan penanganan pasien semakin tinggi dan angka kematian juga makin tinggi. Makanya bisa saja matinya bukan karena Covid-19, tetapi rumah sakit tidak sanggup melayani, kewalahan. Perbaiki hulunya biar tidak banyak ke rumah sakit,” imbuhnya.
Dia juga menyampaikan, secara terperinci bahwa kewalahan penanganan pasien Covid-19 itu sudah dirasakan. Sebab ada rumah sakit sudah mencapai 70-90 persen dalam penanganan dan itu berada di rumah sakit besar di Kalteng.
”Pokoknya warning buat Kalteng dan jujur varian baru sudah dua bulanan masuk di Kalteng. Pokoknya kita kembali ke prokes untuk antisipasi hal itu . Itu satu-satunya cara, meskipun ada ikhtiar lain yakni vaksin. Tetapi itu berlaku jika penduduk sudah divaksin 70 persen,” sebut Sayuti.
Ia menambahkan, peningkatan sebaran terhadap anak-anak juga ada peningkatan. ”Betul saat ini sesuai data 1 diantara 8 warga terpapar, selalu anak-anak. Dan, perlu diingat bahwa anak-anak menyumbang hampir 50 persen angka kematian di Indonesia. Semoga wabah ini segera berlalu dan Palangka Raya ini zona merah,” pungkasnya. (daq/gus)
