KASONGAN- Setelah dikeluarkannya surat edaran Bupati Katingan tentang larangan melintas jalan kabupaten kepada angkutan truk fuso pengangkut kayu log, terbukti sangat berpengaruh.
” Dari perkembangan dan laporan terbaru, angkutan Truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang melebihi tonase dan biasa berhenti di persimpangan Desa Telok, Kecamatan Katingan Tengah sudah berkurang,” ujar Camat Katingan Tengah, Yobie Sandra, Minggu (27/2) kemarin.
Ia mengaku pihaknya sudah melakukan pengecekan sekaligus pemantauan, dan kemarin tidak ada turuk ODOL yang melintas mengangkut kayu log, khususnya di area persimpangan Desa Telok, Kecamatan Katingan Tengah.
“Setelah adanya peringatan dan surat edaran yang keluar, pihak pemilik perusahaan kayu terpaksa merubah dimensi dengan memakai armada angkutan yang kecil,” ujar Yobie.
Ia melanjutkan, melalui surat edaran diharapkan adanya sikap yang harus dipatuhi perusahaan yang beraktivitas membawa kayu log dan hasil hutan. Sebab, sebelumnya pihak truk membawa kayu-kayu log yang melebihi tonase jalan dan mengakibatkan hancurnya jalan kabupaten.
Dengan demikian tegas Yobie, kondisi rusaknya jalan kabupaten ini yang sangat disayangkan. Bahkan, Bupati Katingan sudah meminta ada penindakan tegas berupa sanksi tilang jika pihak truk tidak membawa dokumen perizinan dari pihak Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVI.
Pada surat edaran nomor 34 Tahun 2022, pada 25 Februari 2022 itu, memutuskan untuk panjang truk angkutan untuk hasil perkebunan dan hutan sekitar sembilan meter, lebar 2,1 meter, tinggi 3,5 meter dengan tonase delapan ton.
“ Tindakan tegas dari kepala daerah patut diacungi jempol. Agar pengusaha kayu dapat mematuhi instruksi kepala daerah,” tandasnya. (sos/gus)
