PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Meski sudah disiapkan lokasi pengungsian, warga terdampak banjir di sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Arut Utara enggan menempatinya.
Padahal debit air di Arut Utara ini terus bertambah. Sehingga membuat jumlah warga yang terdampak banjir kian meluas. Meski begitu warga lebih memilih tinggal di rumah.
“Para korban banjir ini belum mau meninggalkan rumah. Jadi tempat pengungsian masih kosong,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Martogi, Kamis (16/3).
Menurutnya, warga yang menjadi korban banjir ini memilih tinggal di rumah dengan melakukan segala aktivitas dibandingkan di lokasi pengingsian dengan segala keterbatasannya.
“Karena banjir sudah sering, maka warga mencari siasat sendiri dengan membuat panggung dalam rumah. Sehingga mereka bisa tidur dan menaruh barang berharga tanpa takut terendam banjir,” katanya.
Padahal, lokasi pengungsian dan juga kebutuhan pangan sudah disiapkan di sejumlah desa dan kelurahan yang terdampak banjir.
“Posko penanggulangan bencana banjir sudah siap juga dam tempat pengungsian. Jadi kalau ada pengungsi ya otomatis kebutuhan di pengungsian kita penuhi,” jelasnya.
Ia juga menyebut bahwa dapur umum juga siap digeser ke lokasi yang dibutuhkan masyarakat.
Disamping itu, BPBD juga sudah menurunkan kapal karet. Sehingga kapal tersebut jika ada kondisi darurat sewaktu-waktu bisa digunakan untuk mengevakuasi para korban banjir.
“Yeng jelas masalah banjir terus kita koordinasikan baik dengan Kecamatan, TNI, Polri serta dari Lurah dan Kades,” pungkasnya. (rin/sla)