Dua Jam Karhutla Lumat 10 Hektare Hutan

karhutla pangkalan bun
MEMBARA: Tim gabungan saat penanganan karhutla di Desa Natai Raya, km 11 Jalan Ahmad Yani, Kobar, Minggu (3/9/2023) malam. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

Radarsampit.com – Si jago merah benar-benar memperlihatkan kedigdayaannya pada kemarau tahun ini. Liukan tarian api yang berkobar di area hutan Jalan Ahmad Yani km 11, Desa Natai Raya, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), melumat sekitar 10 hektare hanya dalam waktu dua jam, Minggu (3/9/2023) lalu.

Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Masyarakat Peduli Api (MPA), Balakar Huma Singgah Itah Kelurahan Mendawai, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan masyarakat sempat kewalahan saat penanganan. Mengingat karhutla di dekat gerbang selamat datang Bundaran Pangkalan Lima tersebut terbilang cukup besar.

Bacaan Lainnya

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, BPBD mengerahkan empat unit armada water suplai dalam kebakaran tersebut. Keterbatasan sumber air menjadi kendala utama penanganan.

”Sumber air jauh dari lokasi kebakaran, sehingga dalam penanganan praktis mengandalkan air dari water suplai yang bolak-balik mengisi air dari kolam galian,” katanya, Senin (4/9).

Baca Juga :  DPRD Kotim Minta Pemkab Evaluasi Perkebunan di Mentaya Hulu

Menurutnya, penyebab kebakaran hutan masih dalam penyelidikan kepolisian. Namun, kuat dugaan sumber api berasal dari aktivitas pembersihan pembukaan lahan oleh masyarakat.

Vegetasi yang terbakar berupa pohon, semak, dan area perkebunan masyarakat di permukaan tanah mineral itu sangat cepat meluas karena angin bertiup sangat kencang. Dari 10 hektare hutan yang terbakar, dua hektare di antaranya dapat dipadamkan tim gabungan.

Sementara itu, karhutla yang memasuki hari ke-3 di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, masih dalam penanganan serius tim gabungan. Diperkirakan luasan yang terbakar di hutan dengan pertambangan pasir silika itu telah mencapai puluhan hektare.

”Untuk Desa Kubu masih penanganan. Hari pertama sudah 15 hektare yang terbakar. Belum terhitung hari ke dua dan tiga. Kami perkirakan sudah puluhan hektare, karena angin sangat kencang,” ujarnya.

Sementara itu, kualitas udara di Kotim kemarin membaik dibanding sehari sebelumnya yang sempat mencapai level tak sehat. Meski demikian, amukan karhutla masih terus terjadi di sejumlah titik.



Pos terkait