SAMPIT, radarsampit.com – Petugas garis depan perang karhutla dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim harus melakukan upaya pemadaman dengan peralatan seadanya. Padahal, hampir setiap hari mereka berjibaku dengan amukan si jago merah.
DPKP Kotim saat ini memiliki alat pelindung diri sebanyak 70 set. Padahal, jumlah personel pemadam kebakaran di DPKP Kotim sebanyak 98 orang. Hanya sebagian personel yang memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.
”Personel unit mobil pemadam dalam kota empat unit. Masing-masing tersebar di empat sektor kecamatan, dengan peralatan yang ada sangat kurang, khususnya unit pemadam. Apalagi saat musim kemarau atau karhutla, kebakaran lahan terjadi bersamaan sampai 7-8 lokasi per hari, sehingga sangat memerlukan unit damkar yang lebih,” kata Hawianan, Kepala DPKP Kotim, Minggu (3/9).
Ada beberapa peralatan yang sangat diperlukan, seperti alat bantu pernapasan individu, alat pengisian, face mask (masker khusus), blower untuk membantu menjauhkan asap dari anggota saat proses pemadaman, dan masih banyak lagi peralatan yang belum tersedia.
”Kami ini minim peralatan. Sebagian sudah tidak layak pakai. Selang nozle pengadaan tahun 2017 itu saja banyak yang sudah tidak layak pakai dan perlu pengadaan baru lagi. Selain itu, beberapa peralatan APD, seperti masker khusus, blower, itu semua tidak ada, sehingga pemadaman dilakukan menggunakan peralatan seadanya,” katanya. (tyo/hgn/ign)