Hasil Intervensi Serentak, Data Stunting Kobar Meningkat 

stunting
Pj Bupati Kobar bersalaman dengan para kades saat kegiatan di aula Kiyai Gede Kantor Bupati Kobar, Jumat (19/7/2024).

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kasus stunting di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami peningkatan signifikan setelah dilakukannya program intervensi dan pengukuran serentak. Jumlah anak yang mengalami stunting bertambah dari 202 menjadi 404 kasus.

“Wajar saja datanya meningkat, karena kita lakukan intervensi stunting secara serentak, kita lakukan pengukuran secara detail sehingga yang tadinya belum terdeteksi kini menjadi terdeteksi,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kobar Rody Iskandar saat rapat bersama seluruh kepala desa, Jumat (19/7/2024).

Bacaan Lainnya

Peningkatan terbesar ada di Kecamatan Pangkalan Banteng dengan jumlah 121 kasus. Kecamatan Kumai menempati urutan kedua dengan 103 kasus.

Di Kecamatan Pangkalan Banteng, desa-desa yang mencatatkan jumlah kasus stunting tertinggi adalah Desa Sungai Hijau, Marga Mulya, dan Kebun Agung.

Desa-desa ini memerlukan perhatian khusus dan intervensi lebih lanjut untuk menurunkan angka stunting.

Baca Juga :  Banjir Parah, Kota Nanga Bulik Kian Tenggelam

Sedangkan di Kecamatan Kumai, kasus stunting paling banyak ditemukan di Desa Kapitan dan Batu Belaman.

Desa-desa ini juga menjadi fokus utama dalam program pencegahan stunting yang akan datang, dengan harapan dapat menurunkan angka kasus stunting di wilayah tersebut.

Selain itu, di Kecamatan Arut Selatan, Desa Runtu menjadi salah satu desa yang memiliki jumlah kasus stunting yang cukup tinggi.

Peningkatan jumlah kasus stunting ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah gizi buruk di Kobar.

Diperlukan kerjasama yang lebih intensif antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang baik dan tumbuh kembang yang optimal. (sam/yit)

 

 



Pos terkait