PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Banjir yang merendam Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) semakin parah.
Genangan banjir dari luapan Sungai Arut itu tidak hanya merendam permukiman, namun juga menenggelamkan sejumlah jalan.
Di ibukota Kecamatan Arut Utara tersebut banjir merendam 3 Rukun Tetangga (RT), terutama di permukiman yang berada di tepiansungai.
Debit air kembali meningkat disebabkan curah hujan yang tinggi di hulu sungai. Untuk beraktivitas, warga sudah menggunakan transportasi air (getek) karena kendaraan darat sudah tidak bisa lagi melintas di jalan-jalan kampung.
Bantuan kepada korban terdampak banjir dari pemerintah daerah hingga saat ini belum sampai ke masyarakat, satu-satunya bantuan berupa sembako datang dari perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit PT SINP, Jumat (31/5/2024).
Salah seorang warga Kelurahan Pangkut, Totom mengatakan, banjir terparah di Kelurahan Pangkut melanda 3 rukun tetangga, yaitu di RT 02, 03 dan 04.
“Bantuan sembako belum bisa menjangkau seluruh korban banjir karena terbatas jumlahnya, hanya di RT 03 dan sebagian RT 04 dan RT 02 juga baru sebagian yang dapat, total ada 60 KK yang mendapatkan bantuan di Kelurahan Pangkut,” ungkapnya.
Menurutnya, banjir sudah memasuki hari ke-4, meski sebelumnya sempat surut air kembali naik karena banjir di Aruta tergantung cuaca, bila di hulu hujan terus maka air meningkat dan banjir akan terjadi lebih lama. Terlebih akhir-akhir ini di bagian hulu hujan sering turun.
Meski demikian hingga saat ini air belum mencapai lantai rumah warga, menyisakan 3 sampai 4 centimeter dari permukaan air.
“Ketinggian air banjir sekitar 2 meter di permukiman dan kalau di jalan sekitar 150 centimeter,” pungkasnya (tyo/sla)
