PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Hutan seluas 61 hektare di Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), terbakar dalam dua hari terakhir. Saat ini tim gabungan masih melakukan pendinginan di lokasi kebakaran agar api tidak menyala lagi. Penyebab kebakaran hingga saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian.
Dalam sebulan terakhir, ratusan hektare area hutan di pesisir Kecamatan Kumai sudah hangus akibat ulah warga yang tidak bertanggung jawab. Bukan hanya di Desa Teluk Bogam, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi di daerah pesisir Kumai, yaitu di Desa Kubu dan di Kelurahan Baru Kecamatan Arut Selatan.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Kotawaringin Barat Martogi Sialagan menyampaikan, Tim Reaksi Cepat BPBD bersama tim gabungan melaksanakan penanganan karhutla selama tiga hari.
“Untuk hari pertama kebakaran, luasan lahan yang terbakar mencapai 50 hektare, dan pada hari kedua seluas 11 hektare,” ungkapnya, Rabu (26/7).
Selain kebakaran di Teluk Bogam, karhutla juga terjadi di Desa Kubu, Kecamatan Kumai dengan luas dua hektare. Di hari yang sama, TRC BPBD juga mendapat laporan terjadinya peristiwa yang sama di Dusun Tatas, Kelurahan Baru.
“Kebakaran di Bogam dengan skala besar menambah panjang catatan luasnya hutan yang rusak akibat karhutla,” ungkapnya. Untuk memastikan api benar-benar padam, petugas melaksanakan pendinginan dan melakukan groundchek.
Menurutnya, kebakaran di pesisir Kumai sangat sulit penanganannya, dan dipastikan membutuhkan waktu berhari-hari untuk pemadaman, karena banyak kendala yang dihadapi.
Anggota BPBD Kobar Sayid Abdul Badawi mengatakan, hasil groundcek tim di lokasi bahwa api benar-benar sudah padam. “Tidak nampak lagi kepulan asap di lokasi yang terbakar kemarin, semoga aman dan api tidak kembali menyala,” pungkasnya. (tyo/yit)