Kasus Sapi Terpapar PMK di Kobar Makin Banyak

sapi PMK
CEK KESEHATAN: Petugas dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mengambil sampel di peternakan warga Kecamatan Pangkalan Lada, baru-baru ini. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN,RadarSampit.com – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi ditemukan di Desa Pangkalan Dewa, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Hal itu menandai bahwa penyakit ini sudah meluas.

Sebelumnya penyakit mulut dan kuku pertama kali ditemukan di Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, kemudian menular ke Desa Pangkalan Durin, Kecamatan Pangkalan Lada. Dari dua desa dan satu kelurahan di dua kecamatan tersebut, sebanyak 66 ekor sapi telah diketahui positif terpapar penyakit mulut dan kuku.

Medik Veteriner Muda Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Kobar drh GM Sofyannoor mengungkapkan, selain Kecamatan Arut Selatan, wilayah yang juga terpapar penyakit tersebut merambah ke Kecamatan Pangkalan Lada.

“Untuk Kecamatan Pangkalan Lada terdapat tambahan lokasi yang ternaknya terpapar PMK yaitu Desa Pangkalan Dewa,” jelas GM Sofyanoor, baru-baru ini.

Dari total ternak tersebut, ada yang sudah sembuh dan ada yang masih menjalani pengobatan. Dari 66 ekor ternak sapi, 36 ekor diantaranya sudah dinyatakan sembuh dan telah dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH), 23 ekor sembuh dan hidup, serta 7 ekor masih dalam pengobatan.

Baca Juga :  Tingkatkan Kapasitas SDM Pekebun, BPDP-KS dan Kementan Gelar Pelatihan Manajemen dan Administrasi Keuangan

Kendati demikian, Kobar masih bisa menerima hewan ternak sapi dari luar namun dengan catatan bahwa sapi didatangkan dari wilayah yang dinyatakan bebas dari virus PMK. “Kobar sebagai daerah tertular masih bisa menerima ternak dari daerah yang berstatus bebas PMK seperti dari Bali dan Sulawesi,” pungkasnya. (tyo/yit)



Pos terkait