Lamandau Jalankan Survei Darah Jari untuk Skrining Penyakit Kaki Gajah

survei darah 2
SURVEI: Petugas kesehatan melakukan pengambilan sampel darah di malam hari untuk mengecek keberadaan cacing filaria. (istimewa/radar sampit)

NANGA BULIK, radarsampit.com – Masyarakat Kabupaten Lamandau tidak perlu kaget jika tiba-tiba didatangi petugas kesehatan di malam hari yang ingin mengambil sampel darah dari jari.

Ini dilakukan karena pemerintah sedang melakukan Survei Darah Jari (SDJ) atau uji sampel keberadaan cacing filariasis, yakni cacing yang menyebabkan penyakit kaki gajah.

Survei darah jari hanya dilakukan pada malam hari, karena mikro filaria atau cacing filaria hanya mencari makan pada malam hari sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi apakah di dalam tubuh orang tersebut terdapat cacing filaria atau tidak.

“Masyarakat kita sudah diberi obat pencegah atau pembasmi kaki gajah selama 5 tahun berturut-turut. Sehingga kegiatan ini merupakan upaya skrining terhadap warga, apakah masih ada yang menderita atau tertular penyakit kaki gajah atau filariasis,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau, Rosmawati.

Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing nematoda golongan filaria yang hidup di saluran dan kelenjar limfe. Ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk melalui gigitan antara lain oleh nyamuk Anopheles, Aedes, Culex, Mansonia dan Armigeres. Filariasis tidak menyebabkan kematian secara langsung tetapi penyebab utama kecacatan, kemiskinan, dan masalah sosial.

“Surveilans dampak filariasis ini dilakukan mulai tanggal 15 November kemarin. Wilayah Lamandau yang terpilih untuk dilakukan uji sampel adalah wilayah Puskesmas Kecamatan Bulik yakni Kelurahan Nangabulik, Kujan, Nanga Pamalontian, dan Perigi,” ujarnya.

Kemudian wilayah Puskesmas Arga Mulya dan Puskesmas Sematu Jaya di Desa Sumber Mulya, Purwareja, Tri Tunggal, Mekar Mulya dan Batu Hambawang. Lalu wilayah Puskesmas Bayat dan Kinipan di Desa Sumber Cahaya, Kahingai dan Ginih.

Sementara di wilayah Puskesmas Arga Mulya, Kawa, dan Merambang adalah di Desa Bukit Indah, Arga Mulya, Penopa, dan Toka.

Selanjutnya di wilayah puskesmas Delang adalah di Desa Nyalang, Pedongatan, Samu Jaya, dan Kangkalo. Sedangkan di wilayah Puskesmas Melata di Desa Bukit raya, Nanuah, Bukit Makmur, Mukti Manunggal, dan Bukit Harum.

“Setelah semua sampel darah terkumpul, akan dikirim ke laboratorium Banjarbaru untuk mendeteksi keberadaan cacing tersebut,” tuturnya. (*/sla)

 

 

 



Pos terkait