MIRIS!!! Kotim Masih Terbelenggu Mafia Minyak, Jadi Pekerjaan Rumah Tahun Depan

mafia bbm
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT, radarsampit.com – Sengkarut distribusi bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar di Kotawaringin Timur (Kotim) belum jusa selesai. Praktik mafia BBM masih marak terjadi.  Hampir semua SPBU disebut-sebut dikuasai pelangsir. Barang subsidi dari praktik itu diduga disuplai ke perusahaan perkebunan yang harusnya wajib menggunakan BBM industri.

”Kami masyarakat sulit sekali mengakses ke SPBU untuk dapat solar. Padahal kami hanya membeli untuk keperluan saja,” kata Edy, salah seorang sopir angkutan di Sampit, Kamis (22/12).

Bacaan Lainnya

Menurut Edy, praktik pelangsiran sangat mustahil tidak diketahui aparat penegak hukum maupun pihak SPBU. ”Logikanya saja, mobilnya nyaris tidak bisa jalan mengisi 50 liter atau 60 liter. Tidak sampai beberapa jam setelah mengisi, masa minyaknya habis dan mobil itu ada lagi di SPBU lainnya,” kata Edy.

Dia menduga permainan BBM subsidi itu terorganisasir rapi. Praktik lancung itu disinyalir melibatkan orang-orang yang memiliki pengaruh besar. Kondisi demikian akan membuat BBM subsidi selalu jadi bancakan oknum. Solar akan dipasok untuk kegiatan usaha skala besar. Informasinya, melibatkan oknum pengusaha BBM industri lainnya.

Baca Juga :  Pemuda Dayak Desak DAD Kalteng Selesaikan Konflik Pasukan Merah

Dia berharap penertiban yang lebih serius bisa dilakukan tahun depan. Hal itu penting agar BBM subsidi sampai pada orang-orang yang tepat. Bukan pada mafia minyak yang terus mengeruk harta dari anggaran yang harusnya untuk rakyat kecil.

Terpisah, Ketua Fraksi PAN DPRD Kotim Dadang Siswanto mengatakan, penyelewengan BBM bersubsidi sudah menjadi rahasia umum. Masyarakat bisa melihat jelas praktik itu dengan banyaknya antrean di SPBU. Namun, hal itu tidak bisa diungkap aparat penegak hukum sehingga terus terjadi.

Dia meminta Pertamina bertindak tegas terhadap SPBU yang membiarkan penyelewengan BBM subsidi. Sangat janggal apabila petugas SPBU tidak bisa mengenali pelangsir.

”Petugas SPBU pasti mengenali sopir yang setiap hari mengisi BBM bersubsidi dengan jumlah yang sangat banyak, sehingga seharusnya sudah bisa menyimpulkan apakah itu pelangsir atau memang pengguna,” kata Dadang.



Pos terkait