Misteri Kasus Penganiayaan di Sampit, Keterangan Saling Bertentangan, Keluarga Tersangka Bantah Semua Tuduhan

aniaya
Ilustrasi penganiayaan. (IRECK OKTAVIANTO/JAWA POS RADAR SOLO)

SAMPIT, radarsampit.com – Penganiayaan berujung kematian Ansyori Muslim diliputi tabir misteri. Meski polisi telah menetapkan seorang tersangka, AA, terjadi pertentangan keterangan antara saksi dan keluarga tersangka.

Kesaksian berlainan itu disampaikan ibu tersangka, DS, Ag (kakak tersangka), dan AM (rekan kakak tersangka). Ditemui Radar Sampit akhir pekan lalu, mereka menegaskan tuduhan terhadap AA tidak memiliki dasar.

Bacaan Lainnya

Pada malam kejadian, tersangka dipastikan berada di rumah, bersama orang tua dan saudaranya. Menurut DS, ketika itu mereka berkumpul di ruang tamu sekitar pukul 22.00 WIB. Ketika akan istirahat, tiba-tiba pintu digedor-gedor, diiringi suara memanggil tersangka.

”Begitu saya buka, almarhum (Ansyori Muslim) sudah lari, mau masuk ke ruang tamu. Tapi, saya tarik dan saya bawa keluar. Dia bilang, ’Aduh tangan saya sakit cil’. Saya tanya, kenapa kamu? Di situ tercium bau alkohol dari mulut korban. Saya marahin dia. Kamu mabuk, ngapain kamu?” kata DS.

Baca Juga :  Mr X Mengapung di Empang

Saat itu, lanjutnya, Ansyori duduk dengan kondisinya wajah dan kaki mengalami luka lecet serta tubuh yang kotor. Menurutnya, ada dua motor di depan rumahnya dan Ansyori bersama teman-temannya, namun DS tak mengenalnya.

Ag, kakak tersangka, mengenal salah satu di antaranya, yakni GJ alias Ac, karena merupakan teman sekolah Ag. Dirinya saat itu baru pulang kerja dan berada di dapur. Saat mendengar keributan di depan rumahnya, dia lalu keluar.

”Saya mendengar mama saya marah-marah. Lalu saya keluar dari dapur, mama saya posisinya sudah agak ke depan rumah. Saya lihat almarhum (korban) duduk di pojok, bersender,” katanya.

Ag melihat korban mengalami luka lecet di pipi kanan, seperti bekas jatuh. Badannya kotor dan berpasir, disertai aroma alkohol yang menyengat. Ag kaget melihat ada Ac. Adapun AA, adiknya, baru keluar belakangan.

Tersangka sempat bertanya pada korban mengenai kondisinya, namun tidak ada jawaban. AA lalu bertanya lagi ke Ac, juga tidak dijawab. Suasana justru kian ribut.

Baca Juga :  LBH Terus Kawal Kasus Asusila di Salah Satu Universitas

Karena semakin ribut, keluarga tersangka meminta mereka pergi dan mengantarkan korban ke rumah. Menurut Ag, AA tidak menyentuh korban sama sekali, namun malah dijadikan tersangka.



Pos terkait