SAMPIT, radarsampit.com – Nyawa warga pengguna jalan di Kota Sampit bakal terus dipertaruhkan dengan masih sering melintasnya angkutan berat di jalanan kota. Pasalnya, janji Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengucurkan anggaran miliaran untuk perbaikan ruas jalan lingkar selatan belum terealisasi.
Melesetnya perbaikan membuat sejumlah masyarakat kecewa, karena truk besar akhirnya masuk lagi di dalam Kota Sampit. ”Seingat saya, awal tahun 2023 lalu Pemprov Kalteng sudah menjanjikan ada anggaran sekitar Rp30 miliar untuk perbaikan lingkar selatan dan ternyata sampai saat ini tidak ada perbaikan di jalan lingkar selatan yang rusak lagi,” kata Hardiansyah, warga Sampit, Senin (11/12/2023).
Dia berharap janji anggaran itu bisa direalisasikan, mengingat ruas memiliki fungsi vital dan untuk menjaga keselamatan pengendara di dalam Kota Sampit. Apalagi menurut catatan Dinas Perhubungan Kotim, sedikitnya ada 200 truk yang melintas menuju Pelabuhan Bagendang setiap harinya.
”Kami ingin truk dan angkutan ini tidak lagi masuk dalam Kota Sampit, karena sudah banyak angka kecelakaan dalam kota ini, karena truk-truk besar yang bebas melintas ini tanpa ada tindakan,” katanya.
Hal senada diungkapkan sopir angkutan, Eski. Dia mengaku harus masuk dalam Kota Sampit jika melintas dikarenakan di jalan lingkar selatan mengalami kerusakan parah dan tidak ada perbaikan pascatimbunan agregat yang dilakukan secara urunan beberapa waktu lalu.
”Kalau jalan lingkar itu bagus, tidak usah aspal, asal jangan berlubang, kami mau melewatinya. Tapi, sekarang bisa dilihat sendiri kondisinya rusak parah lagi. Banyak lubang-lubang membahayakan,” kata Eski.
Jalan lingkar selatan membentang dari Bundaran Balanga di Jalan Jenderal Sudirman hingga Bundaran KB, Jalan HM Arsyad. Ruas itu dikhususkan untuk kendaraan besar atau angkutan berat dari maupun menuju Pelabuhan Bagendang di Jalan HM Arsyad, sehingga tidak perlu lagi melintasi jalan di dalam kota Sampit.
Ruas yang berstatus jalan provinsi itu sering rusak, sehingga menjadi dalih bagi para sopir angkutan besar untuk beralih masuk melintasi jalan dalam kota. Dari sekitar tujuh kilometer panjang jalan, ada sekitar dua kilometer jalan yang sering rusak parah.