Pasar Cempaka Kumai Selalu Terendam

pasar cempaka
TERGENANG: Kondisi pasar Cempaka Kecamatan Kumai, saat diguyur hujan deras sepanjang malam, Senin (4/12/2023) (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Pasar tradisional Cempaka, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), kebanjiran akibat hujan deras Senin dinihari hingga pagi. Sejumlah drainase di Kecamatan Kumai juga terpantau meluap, akibat tersumbat sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat.

Sementara itu Kota Pangkalan Bun yang biasanya tergenang air di beberapa lokasi ketika hujan deras dengan durasi waktu yang lama, kemarin tidak dijumpai adanya permukiman yang tergenang air.

Bacaan Lainnya

Warga Kecamatan Kumai Alif mengatakan, Pasar Cempaka menjadi langganan banjir bila hujan deras turun. Air hujan bahkan menggenangi jalan di tengah komplek pasar. “Setiap hujan pasti banjir, baik di dalam pasar maupun di jalan aspal yang berada di samping pasar,” terangnya.

Ia mengakui, meski genangan air tidak berlangsung lama namun kondisi tersebut cukup mengganggu aktivitas jual beli di pasar terbesar Kecamatan Kumai itu.

Baca Juga :  Aspirasi Pedagang Parenggean Bakal Mandek, Camat Tegaskan Izin Retail Modern Sesuai Prosedur

Ia berharap ada solusi dari Dinas Pekerjaan Umum untuk normalisasi drainase maupun sistem sanitasi di pasar. Bila hal itu tidak lekas ditindaklanjuti maka dikhawatirkan kondisi serupa akan terus terjadi bila hujan turun. “Sekarang curah hujan intensitasnya meningkat, segera dinormalisasi, sisihkan anggaran agar banjir tidak lagi terjadi,” harapnya.

Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan menyampaikan, bahwa untuk Kota Pangkalan Bun belum ada laporan adanya kejadian kedaruratan terkait dampak hujan deras yang turun sepanjang malam.

Laporan yang masuk hanya di Pasar Cempaka Kecamatan Kumai, namun kondisi banjir tidak berlangsung lama karena air segera surut dan jalan raya kembali normal. “Drainase mampet, jadi memang harus segera dinormalisasi, banyak sampah limbah pasar yang dibuang sembarangan, jadi perlu kesadaran kolektif agar tidak membuang sampah sembarangan,” pungkasnya. (tyo/yit)

 



Pos terkait