Viral Kabar Pasien Meninggal ‘Hidup Lagi’ Ternyata Seperti Ini Kejadian Sebenarnya

mayat
Ilustrasi. (net)

Radarsampit.com – Setelah viral kabar pasien yang dinyatakan telah meninggal bisa hidup lagi, RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah akhirnya memberi klarifikasi terkait kabar tersebut.

Kabar ini awalnya ramai di media sosial (Medsos) usai dimuat di salah satu media lokal. Padahal pasien tersebut, memang benar-benar sudah meninggal.

Bacaan Lainnya

Dikabarkan sebelumnya, seorang pasien berinisial S , warga Desa Karanggondang, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, dinyatakan meninggal oleh RSUD Kajen. Tak lama setelah mendapat perawatan di IGD, pada Sabtu lalu, 28 Juni 2025.

Jenazah lalu dibawa pulang oleh keluarga. Namun setibanya di rumah duka, ada kabar jenazah menunjukkan tanda-tanda masih hidup karena ada gerakan kecil.

Ada Saksi yang mengatakan bahwa jenazahnya juga tampak masih bernafas. Keluarga akhirnya melarikannya ke rumah sakit lain, yakni RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan.

Baca Juga :  Perantauan Asal Jateng Ini Ditemukan Tewas di Lamandau

Namun di RSI Pekajangan, S kemudian juga dinyatakan meninggal.

RSUD Kajen kini memberikan klarifkasi terkait kronologi kejadian yang disampaikan oleh Kepala Seksi Pelayan IGD, Rawat Jalan, dan Rawat Inap dr. Endang Sulistiowati lewat pers rilis.

Endang mengatakan, pasien S tiba di IGD pada Sabtu, 28 Juni 2025, pukul 14.21 WIB dalam kondisi tidak sadar.

Pasien kemudian segera dimasukkan ke ruang resusitasi dan mendapat pemeriksaan medis awal.

Hasilnya menunjukkan, pasien tampak sudah sianosia (kebiruan), denyut nadi tidak terdeteksi, nafas tidak ada, serta pupil sudah dalam kondisi midriasis maksimal (melebar sepenuhnya).

“Pemeriksaan EKG (elektrokardiogram) atau rekam jantung menunjukkan hasil asystole, yaitu tidak adanya aktivitas listrik pada jantung. Kemudian oleh dokter pasien dinyatakan meninggal dunia di hadapan pasien pada pukul 14.30,” urainya, seperti dikutip dari Metro Pekalongan.

Pada saat akan dilakukan tindakan perawatan jenazah, lanjut Endang, keluarga pasien berteriak menolak dan meminta segera dipanggilkan ambulans tanpa melalui Ruang Pemulasaran Jenazah.

Dokter mencoba menjelaskan ulang bahwa pasien telah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan meninggal.



Pos terkait