PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Teriakan seorang warga Minggu (18/6) pagi itu, memecah keheningan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman RT 11, Desa Kumpai Batu Atas (KBA), Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat. Si jago merah mengamuk dengan hebatnya melahap sebuah rumah dan peternakan ayam.
Dalam kobaran itu, api ternyata ikut melahap tiga penghuninya dengan ganasnya. Keluarga Bahrudin dan istrinya, Asti Lestari, serta satu karyawan lain, Arafa Hidayatulloh, terbakar hidup-hidup. Mereka tak sempat menyelamatkan diri dari jebakan api.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kobar Agus Dwi Suhartono mengatakan, ketiga korban ditemukan sudah meninggal dunia saat api berhasil dipadamkan personel Damkar dan Balakar Manggala Yudha, serta masyarakat dibantu TNI dan Polri.
Selain tiga korban tewas, satu balita menderita luka bakar serius. Balita perempuan berusia empat tahun itu merupakan anak dari pasangan Bahrudin dan Asti. Korban langsung dilarikan ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk mendapatkan perawatan intensif.
”Api pertama kali diketahui tetangga korban saat keluar dari rumah. Api sudah dalam kondisi membesar,” ujarnya.
Warga tersebut langsung berteriak meminta pertolongan warga sekitar dan menghubungi Babinsa Desa Kumpai Batu Atas. Kejadian itu diteruskan dengan meminta bantuan ke Mako Damkar melalui telepon seluler.
Api pertama kali membakar rumah. Lalu merembet membakar peternakan ayam yang berada persis di sebelah rumah. Satu sepeda motor dan ribuan ekor ayam ikut dilumat. Korban tewas merupakan warga asal Sulawesi yang bekerja menjaga peternakan ayam milik Yuli.
”Setelah pemadaman selesai dan dilakukan pendinginan, ditemukan tiga orang dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.
Sampai berita ini terbit, belum diketahui penyebab kebakaran. Tim Inafis Polres Kobar masih melakukan penyelidikan mengungkap asal api yang menjadi penyebab tragedi tersebut. Untuk kerugian yang ditimbulkan ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.