PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Lahan persawahan di Desa Karang Sari, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat rusak akibat tersapu banjir, Senin (10/10).
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pangkalan Banteng merendam 10 hektare sawah yang baru dibuka, bibit padi yang baru disemai sekitar 4 hektare habis tersapu banjir.
Kepala Desa Karang Sari, Kecamatan Pangkalan Banteng Sunandar mengatakan, Desa Karang Sari sejatinya mempunyai target membuka dan memanfaatkan lahan persawahan seluas 10 hektare pada tahun 2022 ini dan mampu menghasilkan panen memuaskan.
“Awalnya dulu kita buka 20 hektare sawah, tapi gagal dan tahun ini 10 hektare tapi baru dimulai penyemaian bibit sudah terkendala banjir dan bibit habis tersapu,” keluhnya.
Mengingat kebutuhan yang mendesak ia meminta bantuan berupa alat berat untuk memperkokoh tanggul embung yang kondisinya mengkhawatirkan.
Selain itu petani juga membutuhkan bantuan benih padi, karena benih yang ada sebagian sudah rusak dan tidak bisa ditanam kembali. “Untuk yang lainnya ini pematang sawah banyak yang rusak karena banjir tadi malam, bantuan diharapkan untuk meringankan beban para petani,” harapnya.
Sementara itu Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan, menyampaikan bahwa setelah mendapat informasi, TRC BPBD segera melakukan pengecekan ke lokasi persawahan di Karang Sari.
Menurutnya dari groundchek ada seluas 10 hektare lahan persawahan yang terendam dan bibit padi petani rusak tersapu banjir. Petani yang terdampak akibat banjir ada sekitar 20 Kepala Keluarga.
Ia menegaskan curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng, serta saat hujan terjadi air pasang di Sungai Kumai mengakibatkan debit air meningkat. Sehingga pembuangan air kurang maksimal menyebabkan genangan di lahan pertanian warga dengan ketinggian antara 30 sampai 50 centimeter.
“Pematang sawah warga rusak sekitar 10 meter dan bibit padi yang telah disemai untuk kebutuhan empat hektare tersapu banjir,” pungkasnya. (tyo/sla)