Banjir Kotim Masih Rendam Belasan Desa

banjir desa hanjalipan
LANGGANAN BANJIR: Rumah warga yang terendam di Desa Hanjalipan. (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melaporkan kondisi banjir di wilayah Kotim sudah berangsur surut. Laporan terkini, tersisa 12 desa dari tiga kecamatan, yaitu Desa Tanah Putih, Kecamatan Telawang, 5 desa di Kecamatan Kotabesi, dan 6 desa di Kecamatan Parenggean yang masih terendam.

”Banjir ini sudah terjadi tiga kali dalam dua bulan berturut-turut. Akhir September ada surut sekitar sepuluh hari. Setelah itu, rata-rata desa yang sebelumnya dilanda banjir kembali terendam. Oktober ini yang cukup parah. Ada yang sampai sebulan banjir belum juga surut, seperti di Desa Hanjalipan dan Desa Tanah Putih,” kata Rihel.

Bacaan Lainnya
Gowes

Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kotim, total keseluruhan warga terdampak mencapai 1.752 kepala keluarga dengan 6.101 jiwa. Selain itu, 1.408 rumah terendam dan ada yang terdampak (banjir tidak sampai masuk rumah).

Baca Juga :  Persiapkan Perayaan di Terowongan Nur Mentaya

Tingginya curah hujan mengakibatkan 1 sekolah, 4 rumah ibadah, 2 fasilitas kesehatan, dan 1 fasilitas umum terendam. Rihel mengatakan, wilayah utara paling sering dilanda banjir. Air tidak hanya merendam wilayah hulu, tetapi juga berdampak pada kecamatan di sekitarnya.

”Apabila Kecamatan Tualan Hulu banjir, maka wilayah Parenggean pasti ikut terkena dampaknya. Sebagian desa di wilayah atas hulu mulai surut. Parenggean masih bertahan dan bertambah menjadi enam desa yang terendam, termasuk satu Kelurahan Parenggean,” katanya.

Selain itu, dia melanjutkan, Kecamatan Kotabesi yang sebelumnya dilaporkan banjir di Desa Hanjalipan dan Palangan, kini meluas di tiga desa lainnya, yaitu Desa Simpur, Rasau Tumbuh, dan Dusun Pemaduan, Desa Pamalian.

Melihat bencana banjir yang belum sepenuhnya surut serta kondisi curah hujan yang masih cukup tinggi, BPBD Kotim memutuskan kembali memperpanjang status tanggap darurat banjir untuk keempat kalinya.

”Kami otomatis kembali memperpanjang status tanggap darurat 14 hari sampai 14 November 2022. Selama banjir masih menggenang, status tanggap darurat akan terus diperpanjang,” katanya. (hgn/ign)



Pos terkait