PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Belasan hektare hutan di Kecamatan Kumai dan Kecamatan Arut Selatan, hangus terbakar sejak sepekan terakhir. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) itu dipicu oleh pembukaan lahan oleh masyarakat serta cuaca yang panas.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), lokasi Karhutla merupakan lokasi-lokasi yang menjadi langganan Karhutla setiap tahunnya.
Personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kobar, Sayid Abdul Badawi menyampaikan, karhutla di Kecamatan Kumai Karhutla terjadi di Desa Sungai Bedaun dengan area hutan yang terbakar 0,50 hektare sekitar Jalan Juhar RT 01. Kemudian di Desa Kubu seluas 7 hektare sekitar Jalan Holding area pertambangan pasir silika. Di Desa Kubu seluas 0,50 hektare sekitar Jalan pemancingan, dan belum dapat dihitung luasan areal yang terbakar.
“Untuk di Jalan pemancingan Desa Kubu, masih belum terestimasi berapa luasan hutan yang terbakar, karena masih dalam penanganan. Dan di Desa Kubu yang terbakar vegetasi ilalang dan semakin kering, dan yang terdampak kebun kelapa sawit warga,” ujarnya, Jumat (26/7).
Kemudian lanjut Sayid, untuk di Kecamatan Arut Selatan, lokasi Karhutla berada di Jalan Samari 2 Kelurahan Madurejo dengan luasan area lahan kosong yang terbakar mencapai 1 hektar. Kemudian di sekitar Jalan Kopong Gang Karet RT 31, terbakar lahan kosong di area perumahan Griya Kopong, Kelurahan Baru dengan luasan yang terbakar sekitar 25×50 meter.
Selain itu, Karhutla juga terjadi di Desa Natai Baru luasan lahan yang terbakar mencapai 7 hektar dan membakar pohon kelapa sawit milik perusahaan besar swasta (PBS) sekitar desa, dan di Jalan Jenderal Sudirman RT 15, Kelurahan Mendawai, dengan luasan lahan yang terbakar 1 hektar.
“Karhutla di sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Kumai dan Kecamatan Arut Selatan total luasan hutan dan lahan yang terbakar mencapai 18 hektar. Total luasan belum terhitung Karhutla yang tidak termonitor dan langsung ditangani oleh warga dan padam dengan sendirinya,” beber Sayid.
