Destinasi Wisata Baru Bermunculan, Bugam Raya Mulai Ditinggalkan 

wisata pantai
LIBUR PANJANG: Suasana Pantai Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (29/1), tampak sepi.

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Setahun terakhir kunjungan wisata di  Bugam Raya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), mengalami penurunan. Munculnya  destinasi wisata baru yang dikelola oleh perorangan maupun yang terafiliasi dengan pemerintah daerah ditengarai sebagai penyebabnya.

Selain itu, kondisi cuaca ekstrem di pesisir pantai juga diduga menjadi penyebab terjadinya penurunan kunjungan masyarakat ke wisata alam saat hari libur. Terjadinya insiden pengunjung yang tewas di pantai juga menjadi salah satu faktor, karena kenyamanan dan keamanan di pantai kurang terjamin.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kotawaringin Barat Lalu Gde Surya Atmaja mengatakan, selama empat hari terakhir masa cuti bersama dan libur nasional, jumlah kunjungan ke pesisir terpadu berjumlah 1.351 orang.

“Kunjungan sama seperti hari biasa saja di libur dan cuti bersama ini,  hanya Sabtu dan Minggu masih terbilang ramai,” ungkapnya, Rabu (29/1)

Baca Juga :  Kobar Ajukan Pencabutan Wajib PCR Bagi Pengguna Transportasi Udara

Ia menjelaskan,  penurunan jumlah kunjungan disebabkan masyarakat Kotawaringin Barat memilih berlibur ke luar kota. Kunjungan ke destinasi wisata pantai hanya mengandalkan masyarakat dari Kabupaten Sukamara dan Lamandau.

Untuk mengembalikan minat masyarakat berwisata ke Kubu dan sekitarnya dibutuhkan inovasi baik itu wahana maupun fasilitas lainnya. Untuk mewujudkan hal itu membutuhkan anggaran.

“Tahun kemarin kita ada penambahan, namun belum signifikan, jadi memang dibutuhkan inovasi dan memperbanyak even di pantai,” harapnya.

Sepinya kunjungan ke wisata pantai berdampak signifikan untuk pelaku UMKM, terjadi penurunan omset setiap harinya.

“Hari ini saja sangat sepi, padahal libur terakhir, dagangan saya masih banyak ada pemasukan tetapi tidak bisa menutup modal,” pungkas salah seorang pedagang makanan dan minuman ringan, Timah. (tyo/yit)

 

 



Pos terkait