Ditemukan Jejak Bahan Peledak, Polda Ambil Alih Kasus Meledaknya Rumah Polisi

rumah polisi meledak di mojokerto
LULUH LANTAK: Kondisi rumah usai terkena ledakan. Petugas PMK juga mendatangi lokasi kejadian. (Sofan Radar Mojokerto)

Radarsampit.com – Polisi terus menelusuri penyebab ledakan dahsyat di rumah Aipda Maryudi di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan, ditemukan bukti-bukti baru yang bisa mengarah pada pemicu ledakan.

Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto memerinci barang bukti yang ditemukan. Yakni, 5 ponsel, selembar STNK, serpihan kertas, 3 selongsong bekas petasan, dan 4 kapasitor dalam kondisi rusak.

Bacaan Lainnya

’’Satu mesin cuci rusak berat akibat ledakan. Ditemukan 2 tabung elpiji 3 kg di antara reruntuhan rumah sekitar pukul 01.00,’’ ujarnya.

Selain itu, ditemukan 3 tabung elpiji 3 kg di luar reruntuhan rumah. ’’Ada juga rangkaian tape pemutar musik. Yang bersangkutan memang biasa mereparasi barang elektronik seperti TV dan sejenisnya,’’ terang Ihram kepada Jawa Pos Radar Mojokerto.

Baca Juga :  Tak Kuat Tanggung Beban Hidup, Kurir Jastip Nekat Gantung Diri

Dia menerangkan, petugas melakukan swab pada bagian rumah Aipda Maryudi hingga baju dua korban yang tewas. Tujuannya, melacak jejak adanya bahan peledak petasan.

’’Pintu kamar rumah Aipda Maryudi kita swab. Hasilnya positif mengandung klorat dan oksidator. Klorat ini isian dari bahan ledak kembang api (petasan),’’ papar Kasubbid Balmet Labfor Polda Jatim AKBP Agus Santosa di kesempatan yang sama.

Dia menjelaskan, ada tiga kandungan sisa bahan peledak yang ditemukan di lokasi. Yakni, klorat, sulfur, dan karbon. Bahan peledak tersebut berkategori low explosive.

’’Sifatnya sangat rentan terhadap panas, gesekan, benturan, atau getaran,’’ sebutnya.

Meski demikian, polisi belum bisa menyimpulkan pemicu ledakan yang menewaskan Luluk Sudarwati, 40, dan anaknya, MAK, 3, itu. ’’Masih kita dalami lebih lanjut bersama barang bukti lain di laboratorium forensik,’’ kata Agus.

Di tempat yang sama, Doksit Dokkes Polda Jatim Dr dr Tutik Purwanti menambahkan, tewasnya Luluk dan MAK bukan disebabkan besarnya daya ledak. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan, ibu dan anak tersebut meninggal karena tertimpa material bangunan rumah. Hal itu diketahui setelah petugas medis mengidentifikasi jenazah dua korban.



Pos terkait