PANGKALAN BUN – Kasus bocornya selang regulator tabung gas elpiji 3 kilogram kembali terjadi di Kotawaringin Barat (Kobar). Semburan api yang keluar dari tabung melon berwarna hijau tersebut nyaris menghanguskan rumah Hemen di Jalan Pangeran Antasari, Gang Sesepat, RT 15, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kamis (19/8).
Pemilik rumah dengan sigap langsung melepas regulator kemudian membawa tabung elpiji 3 kilogram yang masih menyemburkan api ke halaman rumahnya, dan mencoba melakukan penanganan pemadaman mandiri. Karena kurangnya pengetahuan penanganan kebakaran akibat gas, Hemen justru menyiramkan air ke kobaran api. Upayanya tidak membuahkan hasil, api tetap saja keluar dari tabung.
Mendapati upayanya tidak membuahkan hasil, warga lain yang mengetahui peristiwa itu segera menghubungi Damkar Kobar, yang segera menerjunkan tim pengecekan ke lokasi kejadian.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Satpol PP dan Damkar Kobar, Dwi Agus Suhartono menyampaikan kebocoran selang kompor gas melon 3 kilogram terjadi saat pemilik rumah sedang memasak di dapur. Saat kompor dihidupkan tiba-tiba keluar api dari selang regulatornya.
“Kemudian tabung gas elpiji diseret ke halaman dengan kondisi masih mengeluarkan semburan api,” terangnya.
Setelah diupayakan penanganan mandiri tidak berhasil, kemudian diinformasikan ke Damkar Kobar yang segera menerjunkan anggota piket ke TKP menggunakan kendaraan roda dua dengan membawa alat pemadam ringan (APAR).
Setibanya anggota ke lokasi kejadian, anggota langsung menyemprotkan dengan APAR dan menutup tabung elpiji menggunakan fire blanket (selimut).
Diduga selang regulator gas elpiji tersebut sudah terlalu lama dan tidak diganti, padahal selang tersebut harus secara berkala diperiksa dan setidaknya setahun sekali harus diganti.
“Setelah ditangani, api yang keluar dari tabung elpiji bisa dipadamkan, namun tindakan awal dari pemilik rumah yang menyiram dengan air menunjukkan ketidaktahuan bagaimana penanganan kebocorang selang, dan hal ini perlu kita sosialisasikan secara luas kepada masyarakat,” pungkasnya. (tyo/yit)