Hujan Makin Sering Mengguyur, Kawasan Arut Utara dan DAS Lamandau Siaga Banjir 

banjir aruta 1
MELUAP LAGI: Air luapan Sungai Arut sudah memasuki permukiman penduduk di Desa Gandis, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kobar, tahun lalu. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Sejumlah desa dan kelurahan di Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dalam status siaga banjir. Tinggi Muka Air (TMA) di hulu Sungai Arut terus mengalami peningkatan seiring hujan deras yang terjadi hampir setiap hari.

Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Kotawaringin Lama, meski air sudah hampir mencapai daratan, namun secara keseluruhan masih terbilang normal. Begitu pula di Kecamatan Arut Selatan, khususnya di hilir Sungai Arut.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Kotawaringin Barat Pahrul Laji menyampaikan, berdasarkan data pelaporan Tinggi Muka Air dan Curah Hujan BWS Kalimantan II Palangka Raya, untuk PDA Kotawaringin Lama ketinggian muka air 618 centimeter dan masih terbilang normal.

“Tapi terus meningkat ketinggiannya dari 618 centimeter pukul 07,00 WIB naik 619 pukul 12.00 WIB dan pada pukul 18.00 WIB naik kembali 621 centimeter, namun secara keseluruhan masih normal,” terangnya.

Baca Juga :  UMKM Pemuda Mandiri Binaan PT. SINP-PBNA Lolos Program Astra UMKM Bisa 2022

Sementara itu untuk Tinggi Muka Air yang menyebabkan banjir di Kecamatan Kotawaringin Lama yang dilintasi DAS Lamandau tersebut jika TMA sudah mencapai setinggi 880 centimeter.

Kemudian, Kecamatan Arut Utara, saat ini dalam status siaga 2, pagi pukul 07.00 WIB tinggi muka air mencapai ketinghi 397 cm, dan pukul 12.00 WIB semakin meningkat dengan ketinggia air mencapai 401 cm dan pukul18.00 WIB mencapai 406 centimeter.

“Sejak pagi hingga malam tadi status masih siaga 2, dan untuk TMA banjir ketinggian 485 centimeter, dan untuk kecamatan Kumai masih normal,” terangnya.

Kendati demikian, belum ada laporan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat terjadi banjir, dan TMA itu sifatnya hanya memastikan pemerintah daerah setempat harus bersiaga lantaran debit air mulai meningkat berdasarkan alat ukur.

“Saat ini belum ada imbauan ke desa-desa yang rawan banjir, namun kita sudah buat surat antisipasi bencana dan cuaca ekstrem yang akan disampaikan ke kecamatan-kecamatan dan desa,” tandasnya.



Pos terkait