Kok Bisa Bahu Jalan Pangkalan Bun – Kolam Ditanami Sawit

Bahu Jalan
TANAMAN: Lahan tidur di bahu jalan Ahmad Shaleh banyak ditanami oleh masyarakat  sekitar. (ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN) 

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Lahan tidur di bahu Jalan Ahmad Shaleh, ruas Pangkalan Bun menuju Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) dimanfaatkan oleh masyarakat dengan ditanami pohon kelapa sawit dan tanaman nenas.

Meskipun belum termanfaatkan bahu jalan tersebut, namun penanaman pohon kelapa sawit dinilai tidak tepat, mengingat tanaman tersebut merupakan tanaman dengan jangka waktu lama untuk berproduksi.

Bacaan Lainnya

Dikhawatirkan, ketika pemerintah daerah maupun provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) membutuhkan lahan tidur tersebut untuk kepentingan pelebaran jalan, akan terkendala dengan keberadaan pohon kelapa sawit di sepanjang jalan Ahmad Shaleh.

“Selama tidak termanfaatkan bahu jalan tersebut harusnya enggak apa-apa ya, tetapi harus memperhatikan jenisnya, kalau tanaman kelapa sawit sepertinya tidak tepat, kalau nanti dibutuhkan untuk pembangunan tentu menjadi masalah tersendiri yang akan menghambat kegiatan tersebut,” kata salah seorang warga Pangkalan Bun, Hermawan, Senin (22/7/2024).

Baca Juga :  Pemkab Kotim Tegaskan Kesejahteraan Tenaga Kesehatan Jadi Perhatian

Sepengetahuan dirinya, bahu jalan di jalan lintas provinsi yang ditanami kelapa sawit oleh warga, yang paling banyak berada di setelah jembatan pile slab kelurahan Mendawai hingga masuk kecamatan Kotawaringin Lama.

“Bahkan saya lihat ada yang baru tanam juga, masalah lain, kalau sudah besar pelepahnya bisa sampai ke jalan, jadi menambah persoalan lain,” bebernya.

Warga Kecamatan Kotawaringin Lama, Hadri menyampaikan masyarakat menanam kelapa sawit di bahu jalan tersebut kemungkinan melihat bahwa di sepanjang jalan baik kiri dan kanan masih kosong dan belasan tahun hanya ditumbuhi semak.

“Mungkin dari pada enggak termanfaatkan lebih baik ditanami, tetapi mungkin pemilihan jenis tanamannya yang engga tepat, kalau nanti ada pembangunan akan menjadi masalah, 25 tahun loh sawit itu,” pungkas Hedri. (tyo/fm)

 

 



Pos terkait