Kisah Letda Munawir, Awak KRI Nanggala 402 yang Menikah dengan Warga Kotim

Kisah Letda Munawir Awak KRI Nanggala 402
PATRIOT BANGSA: Letda Munawir bersama istrinya Cica Yuemi. Munawir merupakan salah satu awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam.

Sudah Ajukan Pindah Tugas, Bangun Toko di Sampit untuk Usaha Istri

Duka mendalam dirasakan keluarga Lim Sukardi. Menantunya, Letda Laut Munawir, menjadi salah satu awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam di perairan Bali.

Bacaan Lainnya

”Ini musibah. Kami masih berharap bisa ditemukan selamat. Tapi, kalau memang tidak selamat, mudah-mudahan tetap bisa ditemukan,” kata Lim Sukardi, saat ditemui di Bandara Haji Asan Sampit.

Letda Laut Munawir berasal dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Dia menikah dengan Cica Yuemi, putri pertama Lim Sukardi. Cica bertemu dengan Muawir saat kursus menjahit di Surabaya. Munawir lalu menikahinya.

Pasangan ini dikaruniai dua putri, Aura Aulia Maharani dan Cinta Aurelia Az-Zahra. Aura saat ini duduk di kelas XII dan sedang giat berlatih untuk mengikuti jejak sang ayah, sedangkan Cinta masih duduk di kelas VI.

Lim Sukardi meneteskan air mata ketika menceritakan musibah yang dialami menantunya. Sang menantu selama ini dikenal sangat baik terhadap keluarga.

Baca Juga :  Oksigen Terbatas, Asap di Dapur Tidak Boleh Menyebar

Menurut Lim, menantunya sudah berniat pindah ke Sampit. Dia juga sudah mengusulkan pindah tugas ke daerah ini, namun belum disetujui pimpinannya.

Sebelum pandemi Covid-19, Munawir dan keluarga biasanya pulang ke Sampit. Dia senang berada di Sampit. Bahkan, telah membangun toko yang rencananya akan dijadikan tempat usaha sang istri.

”Di Samuda kan ada Pos TNI AL. Nah,dia mengusulkan pindah ke sana atau ke Banjarmasin, karena masih dekat dengan Sampit. Biasanya, menjelang Lebaran mereka sekeluarga ke Sampit untuk kumpul bersama,” kenang Lim didampingi putrinya, Citra Pataha Yuemi.

Lim mengaku kaget menerima kabar dari Cica, kapal selam KRI Nanggala-402, tempat Munawir bertugas, dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4) dini hari lalu.Dia memberi semangat kepada sang anak, seraya sama-sama mendoakan agar kapal selam itu bisa ditemukan dan seluruh kru bisa selamat.

Namun,Sabtu (24/4) lalu diumumkan bahwa kapal selam tersebut dinyatakan tenggelam di kedalaman sekitar 850 meter.Sebagai mertua, Lim Sukardi merasa sedih dan turut merasakan kepedihan sang anak. Namun, di satu sisi, mereka menyadari musibah itu risiko yang memang mungkin bisa saja dialami Munawir saat menjalankan tugas.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *