NANGA BULIK, radarsampit.com – Narkoba senilai Rp 5 miliar dimusnahkan dengan cara direbus dengan dicampur cairan pembersih lantai dan selanjutnya dibuang ke lubang septic tank. Pemusnahan narkoba jenis sabu dan ekstasi ini digelar di aula Joglo Polres Lamandau, Selasa (16/8)
“Pimpinan (Kapolda) memberikan atensi terkait pemberantasan Narkoba di wilayah Polres Lamandau. Wilayah kita menjadi jalur lintas peredaran narkoba baik dari luar negeri maupun lintas provinsi,” ujar Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono.
Untuk itu semua jajaran diminta tidak berpuas diri dengan pengungkapan barang bukti berjumlah besar. “Wilayah Kabupaten Lamandau dan Provinsi Kalteng harus terbebas dari peredaran narkoba.” tegasnya.
Menurutnya sabu yang dimusnahkan tersebut berasal dari dua tangkapan, pertama adalah dua bungkus plastik besar sabu dengan berat kotor total 2.053,33 gram dan 4 bungkus ekstasi dengan jumlah total 939 butir serta pecahannya yang berbentuk serbuk yang merupakan tangkapan bulan Juli lalu. Dan kedua adalah satu bungkus sabu dengan berat kotor 1.003,62 gram.
“Apabila diuangkan, sabu 3 kilogram lebih tersebut senilai Rp 4,5 miliar, dan ekstasinya sekitar setengah Rp 500 juta. Dan kita setidaknya telah menyelamatkan lebih dari 31 ribu jiwa manusia,” ungkap Kapolres.
Sementara itu Bupati Lamandau H Hendra Lesmana menyatakan bahwa atas nama pribadi dan pemerintah daerah mengucapkan apresiasi yang setingi-tingginya, atas penangkapan narkoba kali kni. Dalam dua bulan terakhir berhasil mengamankan 3 kilogram sabu dan hampir 1000 butir ekstasi.
“Ini akan berdampak positif terhadap penyelamatan jiwa generasi muda Kalteng. Lamandau jadi jalur utama perlintasan narkoba. Berbagai modus memasukkan barang haram ini ke Kalteng, sehingga anggota harus bekerja keras untuk melakukan pengungkapan dan saya imbau masyarakat ikut membantu pemberantasan narkoba ini demi menyelamatkan generasi kita,” kata Hendra.
Dengan menunjukkan pemusnahan barang bukti sabu tangkapan tersebut diharapkan menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang coba memakai atau mengirim narkoba ke wilayah Kalteng.
