Nekat Berujung Petaka, Truk Terguling di Kubangan Lumpur

truk terguling
TERGULING: Truk terguling di KM 6 Jalan Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama, di Kelurahan Mendawai Seberang, Senin (5/12) (Istimewa/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, radarsmapit.com – Para sopir truk dan kendaraan besar lainnya tetap nekat melintas di titik kerusakan terparah di jalan provinsi. Meski kecelakaan sudah berulang kali terjadi di KM 6 Jalan Ahmad Shaleh ruas Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama tersebut.

Salah satunya satu unit dumptruck yang terguling di kubangan lumpur, kondisi tersebut memperparah kemacetan di titik kerusakan terparah di jalan itu.

Sejatinya titik kerusakan tersebut sudah ditimbun batu, agar mobil yang melintas tidak amblas. Namun bukan berarti menjadi lebih nyaman karena batu membuat mobil menjadi tidak stabil dan akibat fatalnya terguling.

Di titik lainnya KM 02 tepatnya pada proyek pengecoran jalan, mobil dan truk diminta untuk berhati-hati, karena lebar cor hanya mampu dilewati satu mobil sehingga ketika berpapasan dengan roda dua salah satu harus mengalah.

Namun ada saja pengendara mobil yang egois yang melaju dengan kecepatan tinggi, meski kendaraan roda dua sudah menepi hingga kaki pengendara menyentuh bibir cor beton.

“Saya kadang bingung dengan oknum sopir yang egois seperti itu, harusnya saling menghormati, kalau mau nekat ya jalan bawah,” kata Toni, warga Pangkalan Bun, Selasa (6/12).

Baca Juga :  Kawasan Kumuh Pasar Karang Mulya Dibongkar

Pengguna jalan lainnya, Anang mengaku kesal dengan kenekatan truk sarat muatan yang masih nekat melintas, ia memahami dengan melewati jalan Kolam maka dapat memangkas waktu dan biaya dibanding harus melewati Lamandau.

Namun, bila terjadi kecelakaan seperti di KM 6, bukannya justru para sopir sendiri yang rugi, untuk mengembalikan truk pada posisi butuh waktu, belum lagi muatan yang basah terhambur di lumpur.

“Untungnya truk yang terguling bermuatan buah kelapa sawit, kalau muatan logistik kan merugi mereka, tetapi tetap saja merepotkan pengguna jalan lainnya yang harus antre lama sampai truk bisa dievakuasi,” keluhnya.

Menurutnya bila kondisi tersebut terus berlangsung, dipastikan kondisi jalan tidak akan bisa nyaman, karena dengan hujan lebat seperti ini, terutama malam hari jalan menjadi licin, air dalam kubangan juga semakin dalam.



Pos terkait