SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan komitmennya mengupayakan pemenuhan hak dan aksebilitas pelayanan publik terhadap seluruh masyarakat. Salah satu hak dan layanan publik yang dimaksud adalah teraksesnya layanan pendidikan di seluruh lapisan masyarakat.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, melalui Dinas Pendidikan, Pemkab Kotim senantiasa meningkatkan ketersediaan program kegiatan dan anggaran yang cukup dalam upaya pemenuhan layanan pendidikan untuk seluruh lapisan masyarakat.
”Salah satu upaya pemerintah dalam rangka pemenuhan layanan akses pendidikan di Kotim dengan membantu sarana dan prasarana, juga fasilitas sekolah. Beberapa kegiatan pembangunan fisik bahkan telah dilaksanakan,” kata Halikinnor.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar kenyamanan anak-anak di sekolah dalam menuntut ilmu lebih terjamin. Namun, diakuinya masih banyak lagi sarana dan prasarana penunjang sekolah yang perlu ditambah dan ditingkatkan.
”Di lain sisi keterbatasan anggaran juga menjadi salah satu tantangan yang dihadapi,” ucapnya.
Oleh karenanya, Halikinnor melanjutkan, peran serta semua pihak, baik masyarakat maupun swasta dan dunia usaha juga sangat diharapkan mendukung pemerintah dalam upaya perbaikan layanan kualitas pendidikan.
Dia menambahkan, kualitas pendidikan akan mampu diraih jika ada kesamaan visi dan misi, serta komitmen dan konsistensi untuk bergerak bersama mewujudkan kualitas dan aksebilitas pendidikan yang merata di seluruh wilayah Kotim.
”Sehingga diharapkan nantinya generasi muda kita mampu bersaing dengan kabupaten atau kota lain yang ada di Kalimantan Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” ujarnya.
Halikinnor mengajak semua pihak, khususnya generasi muda untuk menggali dan memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki untuk memajukan bangsa sesuai keistimewaan yang dimiliki.
”Mari kita ciptakan ruang bagi anak-anak kita untuk berekspresi dan berekreasi. Berikan dukungan bagi anak-anak kita dan peran sekolah serta orang tua untuk menuntunnya, mengarahkan, sehingga mereka dalam berkreasi atau berekspresi tetap berpegangan pada norma kehidupan sosial dan agama,” tegasnya.
