Petaka Truk Raksasa, Ratusan Penumpang Selamat Sebelum Karam

Sembilan Fuso dan Tiga Mobil Ikut Tenggelam

kapal tenggelam 1
TENGGELAM: KM Satya Kencana III tenggelam di Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (19/10) pukul 02.30 WIB. (KOKO SULISTYO/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kapal Motor Satya Kencana III karam di Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (19/10) pukul 02.30 WIB dini hari. Petaka itu terjadi ketika ada truk ”raksasa” yang tersangkut di pintu tangga kapal.

Berdasarkan manifest, KM Satya Kencana III yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Pelabuhan Panglima Utar Kumai membawa sebanyak 289 penumpang. Mereka terdiri dari 252 penumpang dewasa, 24 anak-anak, dan 13 bayi.

Bacaan Lainnya

Selain itu, kapal yang dinakhodai Capt Bowo Sugeng Irawan itu juga membawa muatan sebanyak 6 mobil, 3 truk, dan 12 fuso bermuatan bahan kebutuhan pokok dan sayur-mayur.

Sebelum petaka terjadi, 10 unit mobil telah diturunkan. Sisanya, 9 fuso dan 2 mobil yang belum keluar ikut tenggelam bersama kapal.

Baca Juga :  Takbir Keliling Dilarang, Disarankan Di Masjid dan Musala Saja

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Panglima Utar Kumai Heri Suryanto mengatakan, karamnya KM Satya Kencana III bermula ketika kegiatan penurunan satu truk besar dari kapal ke dermaga. Namun, sebelum truk tersebut turun, kapal sudah tak seimbang.

”Pada pukul 00.00 WIB, kapal sandar di Kade Dermaga Panglima Utar, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan embarkasi penumpang, dan bongkar muatan. Ketika bongkaran keempat, ada satu unit truk besar nyangkut di pintu tangga (rampdoor) dan kapal agak bergoyang miring ke kiri. Air langsung masuk,” ujarnya.

Agar situasi tak kian parah, lanjutnya, dilakukan pembalasan di sisi sebelah kanan. Akan tetapi, lantaran goyangan fuso yang tersangkut di rampdoor cukup besar, fuso di dalam kapal ikut goyang dan memberi beban lebih besar ke sisi kiri, hingga akhirnya kapal tenggelam.

Heri menuturkan, upaya untuk menstabilkan kapal telah dilakukan dengan menarik menggunakan dua tugboat. Namun, upaya itu juga tak membuahkan hasil, karena air sudah terlalu banyak masuk kapal. Upaya lain untuk mengurangi masuknya air dilakukan dengan mengatur healing kapal dan berupaya menutup pintu kedap.

Baca Juga :  Kobar Rawan Krisis Pangan karena Andalkan Pasokan dari Luar Daerah

”Tapi tidak terkejar, sehingga nakhoda memerintahkan semua kru untuk meninggalkan kapal,” katanya.



Pos terkait