SAMPIT, radarsampit.com – Petani Hidroponik Sampit (PHS) merayakan ulang tahun ke-3 pada Selasa 1 Agustus 2023 pukul 19.00 WIB. Acara dilaksanakan secara sederhana di Nature Cafe, Jalan Taman Siswa 1, Sampit. Puluhan anggota pun berkumpul untuk syukuran sekaligus memanjatkan doa bersama.
Ketua PHS Heru Prayitno mengatakan, acara ulang tahun ini digelar secara dadakan karena baru ingat tepat tanggal 1 Agustus. ”Jadi, Selasa siang baru ingat ulang tahun PHS, malamnya langsung bikin acara sederhana,” kata Heru.
Mengingat acaranya dadakan, penjual tumpengnya pun sempat kelabakan saat menerima pesanan. Beruntung tumpeng bisa selesai dibuat pukul 18.30 WIB. ”Kita ambil tumpeng itu, nasi dan lauknya masih hangat semua, karena baru jadi,” ujar Heru.
Sesepuh PHS Susilo Adi bersyukur acara yang digelar dadakan bisa berjalan lancar dan meriah. Dia berharap anggota PHS selalu kompak, saling mendukung, tidak perang harga, tanaman sayurnya subur dan terhindar dari segela penyakit.
Saat ulang tahun, PHS juga mendapat kejutan dari Direktur Radar Sampit sekaligus Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Perwakilan Kotawaringin Timur Siti Fauziah. Perempuan berhijab itu datang dengan membawa tumpeng jumbo untuk makan bersama.
”Selamat ulang tahun ke-3 Petani Hidroponik Sampit. Semoga selalu kompak, semakin sejahtera, dan memberi manfaat bagi masyarakat luas. Selama masih ada manusia di planet Bumi ini, maka sayuran akan selalu dibutuhkan. Jadi, bisnis sayuran tidak akan ada matinya. Sukses selalu untuk para petani hidroponik,” kata Siti Fauziah yang juga anggota PHS.
Perlu diketahui, pegiat hidroponik di Sampit sebenarnya sudah ada sejak tahun 2015-an. Namun keberadaan mereka belum terhimpun dalam sebuah wadah komunitas. Baru pada 1 Agustus 2020, dibentuk komunitas bernama Petani Hidroponik Sampit.
Inisiator pembentukan PHS adalah Amiruddin, warga Baamang. Awalnya dia mengumpul para pegiat hidroponik di kantor Radar Sampit. Saat itulah dibentuk PHS dengan kepengurusan awal: Ketua Heru Prayitno, Sekretaris Teguh Prihantoro, dan Bendara Amiruddin. Karena Amiruddin pindah tugas ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, maka posisi bendara diisi oleh Nurcahyo.