RadarSampit.com – Pohon-pohon bertumbangan. Ratusan rumah, tempat usaha, hingga hotel rusak. Kecamatan Buduranm Sidoarjo, seakan porak-poranda akibat terjangan puting beliung Minggu (23/10).
Pemandangan puluhan warga yang membersihkan rumah hingga ibu-ibu yang menangis kebingungan terlihat di banyak tempat. Tiga orang juga terluka akibat tertimpa benda yang terbawa pusaran angin itu.
Misalnya, yang tampak di Dusun Mlaten, RW 06, Sidokepung, Buduran. Puluhan rumah di RT 22, RT 23, RT 24, dan RT 25 mengalami kerusakan yang bervariasi. Mulai ringan hingga parah. Yang paling parah ada di RT 23. Beberapa warga terlihat bahu-membahu menyingkirkan sisa-sisa genting ataupun asbes yang terbang akibat angin puting beliung.
Runik, salah seorang warga RT 23, mengungkapkan, setengah atap rumahnya hilang diterbangkan angin. Bagian dalam rumah wanita 37 tahun itu dipenuhi genangan air. ’’Ini atapnya kan jatuh banyak, terus air mengenai plafon,’’ ujar Runik sambil mengemasi barang yang bisa diselamatkan.
Dengan suara sedikit getir, Runik yang tinggal bersama suami dan seorang anaknya yang masih berusia 3 tahun bingung harus mengungsi ke mana. ’’Rumah sudah jebol semua, kasur basah semua kena hujan, jebol,’’ tuturnya dengan penuh kesedihan.
Sepanjang jalanan kampung tempat Runik tinggal penuh dengan potongan asbes, pecahan genting, patahan kayu, gumpalan batu bata, hingga pecahan kaca rumah.
Relawan tanggap bencana (tagana) dan tenaga kesejahteraan sosial masyarakat (TKSK) dari Dinas Sosial Sidoarjo langsung datang dan membantu warga memperbaiki rumah serta melakukan pendataan. Sri Yani, anggota TKSK Buduran, mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan data pasti berapa rumah yang rusak.
Angin puting beliung juga mengakibatkan dua warga Desa Entalsewu, Buduran, dilarikan ke rumah sakit karena terluka di bagian kepala. Yakni, Sri Winarti, 55, dan Sri Winarsih, 54. Sri Winarti meng_ungkapkan, saat hujan, dirinya berada di dalam rumah. Tidak lama kemudian, angin puting beliung menerjang dan mengakibatkan atap rumahnya ambruk menimpanya.