Ribut-ribut masalah ranjang bisa memicu terjadinya pertengkaran yang tak berkesudahan. Keluarga Donwori ini misalnya.
Mahligai rumah tangga Donwori, 42, dengan istrinya, Karin, 45, akhirnya bubar sudah. Gegaranya, Karin selalu ribut saat Donwori minta jatah ranjang harian. Padahal Donwori masih segar bugar dan butuh belaian kasih sayang.
Pria yang tinggal di Simokerto ini bercerita, awal mula menikahi Karin, pada 2004 silam. Usai menikah, keduanya rukun-rukun saja. Hingga akhirnya, Karin melahirkan anak pertamanya pada 2005 silam. Biduk rumah tangganya pun berjalan bahagia.
Namun sayang, 2016 silam, Karin mulai berubah sikap terhadap Donwori. Setiap kali Donwori minta jatah di atas ranjang, Karin selalu ngamuk-ngamuk tanpa alasan. Hal itu pun membuat Donwori kesal. Padahal sudah kebelet hingga ke ubun-ubun.
“Masak mau minta jatah harus ribut dulu Mas. Padahal sebelumnya enggak pernah begitu kok. Ya kesal saja, wong lagi kepengen kok malah diomelin,” kata Donwori.
Rupanya kelakuan Karin itu berjalan hingga lima tahun lamanya. Karin sudah tak lagi sepenuhnya melayani Donwori. Sontak saja rumah tangga Donwori mulai goyah. Donwori yang kesal sempat menjalin hubungan dengan wanita lain.
“Tapi sudah saya sudahi kok. Ya kesal di rumah enggak dilayani. Tapi kan sudah berhenti. Tapi dia malah enggak percaya sama sekali,” ujarnya.
Karin yang balik kesal karena Donwori main api, mulai tidak hormat dengan orang tua Donwori. Akibatnya biduk rumah tangga keduanya pun makin runyam. Tak pernah tentram apalagi nyaman. Merasa sudah tak ada kecocokan, Donwori pun minta cerai.
Pergi ke Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya untuk mengajukan gugatan. “Ya masak gara-gara itu nyeret-nyeret orang tua saya. Mertua ya tetap mertua harus dihormati. Kalau sudah begini, cerai saja pilihannya,” jelasnya kepada Radar Surabaya yang menemuinya di PA Klas IA Surabaya, pekan lalu. (JPG)