PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Ketua Harian Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kapuas, Gumer L Satu mengharapkan masyarakat bisa arif dan bijaksana dalam menyikapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan konteks adat.
Ia menegaskan, berbagai permasalahan yang ingin diselesaikan dengan cara ataupun ketentuan peradilan adat harus memerhatikan ketentuan, mengingat proses ini adalah bagian kearifan lokal masyarakat dayak yang terpisah dari proses hukum negara.
“Cara-cara adat inikan kearifan lokal yang kita miliki dan sudah ada sejak lama, dan memang terdapat ketentuan-ketentuannya jika ada sebuah masalah yang dirasa perlu diselesaikan dengan cara adat,” katanya, Jumat (8/3/2024).
Dijelaskannya, saat menyampaikan permasalahan adat harus melalui aturan dan ketentuan yang dilaksanakan oleh mantir setempat ataupun ketentuan perdamaian adat sesuai dengan tingkatnya masing-masing.
Tentunya dalam hal pelaksanaannya semua pihak juga diharapkan saling berkomunikasi guna mencari solusi terbaik, sehingga nanti bisa menjadi dasar pengambilan kebutusan bersama dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Kentuan penyelesaian masalah yang konteksnya melalui adat dan perangkat lembaga adat bisa dilakukan seperti untuk melindungi hak masyarakat, tetapi tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku,” ucapnya.
Lebih lanjut dia juga mengingatkan seluruh elemen masyarakat, khususnya di Kabupaten Kapuas semakin kompak dan bersama-sama menjaga daerah agar selalu tetap aman dan kondusif, serta menghormati adat istiadat setempat.
Ia menegaskan, masyarakat Dayak sangat mencintai kedamaian dan selalu hidup rukun tanpa memandang perbedaan suku, agama, dan perbedaan lainnya. Hal itu dikarenakan masyarakat dayak menjunjung tinggi nilai falsafah Huma Betang, yang sudah ada sejak dulu.
“Karena dengan kita bersama menjaga toleransi, maka kita akan semakin maju dan berkembang terutama mendukung program pembangunan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (sho/fm)
