SAMPIT, radarsampit.com – Intensitas curah hujan yang tinggi disertai pasangnya air laut membuat beberapa tempat tergenang di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akhir akhir ini.
Dengan kondisi tersebut, pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat terhitung 4 Mei sampai 17 Mei 2024. Selama status tanggap darurat, tenaga kesehatan (nakes) di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) diimbau untuk tidak mengajukan izin dan cuti.
“Saat ini tenaga kesehatan di puskesmas itu tidak boleh izin dan cuti. Kami sudah sepakat, apabila ada hal yang sifatnya mendesak di lapangan, mereka sudah siap,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi kemarin.
Pihaknya telah mengimbau tenaga kesehatan di lapangan untuk mengantisipasi kejadian banjir dan pascabanjir. Antisipasi yang dilakukan mulai dari kesiapan obat-obatan maupun tenaga kesehatan di lapangan.
“Jadi kita punya standar seperti itu, kesiapan obat-obatan dan nakes di lapangan. Kita sudah siapkan obat-obatan dan tenaga kesehatan. Kebetulan posisinya teman-teman lagi persiapan akreditasi puskesmas, pas kebetulan kondisi banjir jadi kita imbau untuk tidak izin dan cuti,” tuturnya.
Pihaknya tetap mengantisipasi banjir yang terjadi di wilayah ini, supaya masyarakat bisa diberikan pelayanan kesehatan.
“Diharapkan masyarakat yang merasa sakit segera periksakan diri ke layanan kesehatan,” tuturnya.
Umar juga tidak dapat memastikan cuaca saat ini apakah pancaroba atau hujan terus menerus. Namun pihaknya memastikan distribusi obat-obatan dari dinas Kesehatan untuk setiap puskesmas terpenuhi.
“Kita belum tahu apakah cuaca ini hujan – panas atau hujan terus menerus. Tapi yang pasti tenaga kesehatan di lapangan sudah siap untuk kondisi itu. Jadi kami selalu memberikan prefentif dan promotif di lapangan, sehingga masyarakat tetap kita harapkan sehat bisa beraktivitas seperti biasa,” tandasnya. (yn/yit)
