Radarsampit.com – Jagat maya kembali digegerkan dengan viralnya video syur yang menyuguhkan sepasang kekasih Warga Negara Asing (WNA) sedang bersetubuh di Pantai Kuta, Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kejadian ini membuat banyak pihak marah, karena dapat mencoreng nama baik tempat wisata di Pulau Lombok.
Video yang merekam adegan tak senonoh pasangan bule ini pertama kali diunggah oleh akun @olasquarepants di reels Facebook dan telah dilihat hingga puluhan ribu kali tayangan.
Dalam video berdurasi 29 detik itu diduga menampilkan dua orang WNA yang sedang bersetubuh dengan telanjang bulat dan berlatar belakang pinggiran pantai dan samar-samar terlihat Sirkuit Mandalika dari kejauhan.
Sehingga dipercaya jika tempat kejadian aksi asusila ini berada di Pantai Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, NTB.
Temuan ini membuat masyarakat setempat geram dan berbondong-bondong melaporkannya ke Polres Lombok Tengah.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Iwan Hidayat mengatakan jika pihak kepolisian sedang menyelidiki kebenaran dari video tersebut.
“Kami sedang menyelidiki dan memeriksa kebenaran video tersebut, apakah kejadian itu benar terjadi di Pantai Kuta,” kata Iwan Selasa (1/10).
Ia menambahkan jika memang kejadian berlangsung di Pantai Kuta Mandalika, polisi berjanji akan menindak tegas kedua pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Kejadian ini sungguh disayangkan, alih-alih menikmati dan menghargai wisata lokal dengan semestinya, dua oknum bule tersebut malah mencoreng nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
“Jika benar terjadi di Pantai Kuta, kami akan memproses para pelaku secara hukum. Ini sangat mencoreng nama baik Lombok Tengah dan tidak sesuai dengan budaya, martabat, dan harga diri kita sebagai bangsa,” lanjut Iwan.
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya akan terus menyelidiki kasus ini, dan akan memberikan informasi terbaru jika ada temuan-temuan lainnya.
Keviralan video mesum ini juga sampai pada Ketua Umum Blok Pujut, Rata Wijaya.
“Ini tidak bisa kita biarkan, lebih-lebih ini kawasan Mandalika. Tagline kita wisata halal, kalau dibiarkan maka tutup saja destinasi wisata kita,” kata Rata, Selasa (1/10).