PANGKALAN BUN – Petugas penyekatan akses masuk Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) akan bekerjasama dengan tim yustisi untuk mengantisipasi pemanfaatan jalur tikus oleh masyarakat yang tetap nekat ingin masuk wilayah tersebut.
Penyekatan 10 titik masuk ke dalam Kota Pangkalan Bun dan sejumlah pusat keramaian diberlakukan guna menekan mobilitas masyarakat dalam masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Meski dalam penerapannya, petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, Satpol PP Kobar dan Dishub akan fokus pada titik-titik penyekatan, tetapi mereka juga akan mengantisipasi masyarakat melalui jalur tikus.
“Kami fokus pada titik yang sudah kita tetapkan, kemudian untuk yang di dalam kota sebagai antisipasi penggunaan jalur tikus, itu akan dilapisi dengan anggota yang melaksanakan kegiatan operasi yustisi,” kata Wakapolres Kobar Kompol Boni Ariefianto.
Kemudian kata dia, kegiatan penyekatan sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19 di Kobar. Di mana sebelumnya sudah ada lima pos penyekatan di pintu masuk antar kabupaten. Selanjutnya ditambah pos penyekatan yang di fokuskan dalam kota.
“Bagi masyarakat yang melintas hanya diizinkan sifatnya esensial, kritikal, dan kegiatan Satgas. Diluar itu akan dilakukan pemeriksaan secara selektif dan anggota juga sudah dilakukan pemahaman,” tegasnya.
Dari pantauan di lapangan, beberapa ruas jalan protokol yang dilakukan penyekatan, masih terdapat ruang bagi masyarakat untuk menuju pusat kota, terutama di kawasan perdagangan Jalan Pangeran Antasari, yaitu melalui beberapa jalan arah dari Kampung Panggung menuju beberapa gang yang terdapat di sepanjang Jalan Pakunegara.
Begitu pula di salah satu ruas jalan di Kelurahan Baru, yaitu di Jalan Padat Karya Gaya Baru (PKGB) III juga dapat menjadi akses masyarakat untuk menuju Pasar Indra Sari, Pangkalan Bun dari arah Jalan Natai Arahan. (tyo/sla)
