Anak Durhaka di Kalteng Ini Tiga Kali Gorok Ibunya hingga Tewas

pembunuhan ibu kandung
ANAK DURHAKA: FS (22), tersangka pembunuh ibu kandungnya dihadirkan saat pers release di Mapolres Kobar, Selasa (21/11/2023). (KOKO SULISTYO/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Motif sakit hati melatari pembunuhan oleh anak terhadap ibu kandung di RT 21, Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Pelaku, FS (22), tak bisa mengendalikan emosinya setelah dimarahi perempuan yang melahirkannya.

Setelah menghabisi nyawa ibu kandungnya, FS tidak beranjak dari kamar hingga keesokan harinya. Dia mengaku anggota tubuhnya seperti lumpuh usai menghabisi nyawa ibunya. Dengan tenaga tersisa, ia akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Pangkalan Lada.

Bacaan Lainnya

Kapolres Kobar AKBP Bayu Wicaksono mengungkapkan, tersangka yang mengenyam pendidikan di Unisula Semarang itu sering dimarahi ibunya via telepon.

”Pada Jumat tanggal 17 November 2023, pukul 03.00 WIB, FS berangkat menuju Surabaya menggunakan kereta. Setelah sampai Surabaya, tersangka menuju Pangkalan Bun menggunakan pesawat dan tiba di Bandara Iskandar Pangkalan Bun pukul 14.30 WIB,” katanya, Selasa (21/11).

Tidak ada yang tahu tersangka pulang ke Pangkalan Bun. Setelah sampai di Bandara Iskandar, pemuda itu tidak langsung pulang ke rumah. Dia menginap di masjid kawasan Bundaran Pancasila. Keesokan harinya, FS baru menuju rumahnya menggunakan mobil menuju Simpang Runtu dan singgah untuk makan.

Baca Juga :  Disdik Kota Palangkaraya Perhatikan Sekolah Terdampak Banjir

Setelah makan, FS menggunakan ojek pulang ke rumahnya dan tidur di barak belakang milik orang tuanya. Hingga keesokan harinya dia bangun dan merokok di gazebo. Setelah itu, FS masuk rumah melalui pintu depan, langsung menuju kamar ibunya yang saat itu baru selesai salat dan duduk di pojokan kasur sembari main handphone. Keduanya terlibat percakapan hingga berujung pertengkaran.

Dari pengakuan pelaku, kata-kata yang dilontarkan sang ibu membuatnya naik pitam, di antaranya sang ibu menyebut pelaku bukan anaknya. Selain itu, pelaku juga disebut sebagai anak dajal, serta kata-kata lain yang membuatnya kian emosi.

FS yang dikendalikan amarah langsung mencekik ibunya, kemudian memukul bagian wajah berkali-kali. Lalu menarik ibunya ke lantai hingga jatuh tertelungkup. Ketika ibunya berniat bangun, FS kembali memukul tengkuk ibunya empat kali dan menghantamkan setrika ke kepala ibunya dua kali hingga ibunya berlumuran darah dan tidak sadarkan diri.



Pos terkait