PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Besi tulang badan jembatan Sungai Arut yang membelah Kelurahan Raja Seberang dan Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, mengalami peregangan (dilatasi) sejak setahun terakhir.
Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran pengguna lalulintas, mengingat jembatan setiap harinya dilintasi oleh truk dengan berbagai muatan.
Peregangan juga menimbulkan rongga yang memanjang dari sisi kanan dan kiri jembatan. Aspal terkelupas dan berbahaya bagi kendaraan roda dua dan roda empat atau lebih.
Warga Kelurahan Baru, Eko Handoyo, mengungkapkan keresahannya atas kondisi lantai jembatan yang meregang. Dia berharap pemerintah daerah maupun provinsi agar memperhatikan pemeliharaan jembatan.
“Minta tolong kepada dinas PUPR, jembatan yang berada di Kampung Baru atau Kelurahan Baru itu jembatannya renggang di bagian sambungan dan yang berada tepat di atas rumah makan terapung itu sudah kelihatan besinya dan lubangnya besar menganga,” ujarnya, Sabtu (17/2/2024).
Selain itu, lubang-lubang pembuangan air yang terdapat di sisi kanan dan kiri jembatan juga mampet, sehingga air tergenang dan tidak bisa keluar.
“Kalau aset tidak dirawat, tidak dipelihara, dan yang melintas sembarangan dengan muatan tidak terkontrol, jembatan itu cepat atau lambat rusak parah,” keluhnya.
Warga lainnya, Fikri, menyampaikan bahwa besi pembatas jembatan di sisi kiri dari arah Bundaran Tudung Saji juga sudah mulai patah akibat ulah masyarakat tidak bertanggung jawab.
“Batu koral juga berhamburan di tengah badan jalan jembatan, pengguna lalu lintas khususnya truk juga makin seenaknya,” pungkasnya. (tyo/yit)