Dewi, Sang Penampung Ratusan Kucing, Rela Keluarkan Ratusan Ribu Per Hari

penampung kucing
PENAMPUNGAN: Dewi bersama salah satu kucing peliharaannya di depan rumah penampungan kucing Jalan Natai Arahan, RT 24, Kelurahan Baru, belum lama ini. (IST/RADAR SAMPIT)

Berangkat dari rasa cinta dan belas kasian terhadap kucing terlantar, Dewi rela mengeluarkan duit belanja keluarganya untuk menampung dan memelihara kucing-kucing liar.

KOKO SULISTYO-radarsampit.com, Pangkalan Bun 

Bacaan Lainnya

Memelihara kucing biasanya berangkat dari hobi dan lazimnya diambil dari bibitnya yang bagus. Apalagi banyak pecinta kucing persia yakni ras kucing domestik berbulu panjang dengan karakter wajah bulat dan moncong pendek termasuk juga kucing anggora.

Tetapi berbeda dengan perempuan satu ini. Dewi tinggal bersama ratusan kucing.  Ibu rumah tangga ini mendapatkannya di jalanan. Perempuan 30 tahun ini tinggal di Jalan Natai Arahan RT 24 Kelurahan Baru Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat.

Di kediamannya, terdapat rumah Kucing yang sengaja di desain sebagai penampungan kucing-kucing liar atau kucing yang tuannya tak sanggup lagi merawatnya.

Penampungan kucing ini banyak diperbincangkan warga. Saat dikunjungi di kediamannya, dengan ramah wanita ini mempersilahkan masuk.

Baca Juga :  Lima Hari Hilang Misterius, Upaya Pencarian Penumpang Kelotok Akhirnya Begini

”Silahkan masuk, Mas,” sahut pemilik rumah didampingi dua anaknya.

Sejumlah kucing pun lantas menghampiri dan suara mengeong terdengar bersahutan tanda menyambut orang asing. Awalnya sempat terlintas bagaimana kondisi kebersihan rumahnya. Ternyata kondisi di rumah itu bersih, jauh dari kata kotor atau beraroma tidak sedap. Kucing-kucing itu tampak bebas berkeliaran keluar masuk kamar.

Kucing lokal dan ras yang biasa terlihat di jalanan, kini hidup berdampingan dalam satu atap dengan keluarga Dewi.

Di rumah tersebut terlihat lengkap alat perawatan, seperti kandang, tempat makan, pasir untuk buang kotoran kucing, termasuk obat-obatan dan pakan kucing.  Shampo serta scratcher atau tempat buat menggaruk kuku juga ada.

“Alhamdulillah, rumah tetap bersih, karena saya juga dibantu, suami dalam merawat semua kucing-kucing ini, termasuk anak-anak saya, Alhamdulillah semua suport,” tutur Dewi.

Ia menceritakan, awal mula punya ide seperti ini berawal saat Dewi melihat seekor kucing yang terkapar ditabrak mobil dan mengeluarkan darah hingga matanya mau lepas.

Pos terkait