PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Ahmad Shaleh Kilometer 01, Bundaran Tudung Saji, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Minggu (20/8) pukul 20.15 WIB.
Kendaraan jenis Yamaha Vixion dan Honda Bebek tersebut adu kuat dari arah berlawanan. Kuatnya benturan membuat dua pengendara terpental. Kondisinya pun mengenaskan.
Warga di kawasan Bundaran Tudung Saji yang ramai pedagang dan sopir truk langsung berhamburan untuk memberikan pertolongan. Kondisi korban yang masing-masing tidak sadarkan diri. Keduanya mengalami pendarahan di kepala.
Salah seorang warga Kelurahan Baru yang berada di lokasi kejadian Alpin menuturkan, korban bernama Yanto berasal dari Desa Sungai Tendang, Kecamatan Kumai, sedangkan Edi Junaidi dari Desa Sukaraja, Kabupaten Sukamara.
“Salah seorang warga setempat mencari tahu asal keduanya dengan mencari identitasnya dan ternyata dari Sukamara dan Kumai, sempat kita coba hubungi keluarga melalui handphone korban, tetapi handphone terkunci,” ujarnya.
Diceritakannya, Yamaha Vixion melaju dari arah Kota Pangkalan Bun menuju Kotawaringin Lama dan Honda bebek dari arah sebaliknya. Warga tidak mengetahui peristiwa sampai terjadi adu banteng antar kedua kendaraan.
Mengingat kepala dua korban dalam kondisi mengeluarkan darah, warga kemudian menghubungi ambulans untuk mengevakuasi keduanya ke rumah sakit terdekat.
“Langsung di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dan pengendara yang dari Sukamara yang dalam kondisi kritis,” ungkapnya.
Saksi lainnya, Bet, mengatakan bahwa kedua korban dalam kondisi cedera kepala dan tidak sadarkan diri. Kondisi korban yang dari Sukamara yang mengendarai Vixion juga mengalami patah tulang tangan kanan. Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan rusak berat dengan kondisi shockbreaker patah dan terlipat.
“Saat kita angkat korban asal Sukamara, mulutnya bau alkohol. Sementara yang korban yang warga Kumai baru pulang dari kerja di pengecoran jalan di Mendawai Seberang,” pungkasnya. (tyo/yit)
