PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Barat semakin parah. Hujan yang mengguyur selama berhari-hari, membuat debit air sungai naik dan meluap.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Barat Martogi Sialagan mengatakan, berdasarkan data yang dikirim Pemerintah Kecamatan Arut Utara, banjir menggenangi seluruh desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Arut Utara.
”Data rumah yang terendam sudah kami terima dari pihak Kecamatan Aruta dan yang paling terdampak di Kelurahan Pangkut,” ujarnya, Jumat (9/9).
Berdasarkan data tersebut, di Kelurahan Pangkut ada sebanyak 290 rumah yang terendam banjir, dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 290 terdiri dari 1.160 jiwa.
Kemudian, Desa Nanga Mua 20 rumah, dengan jumlah KK sebanyak 20, terdiri dari 40 jiwa; Desa Sukarami 41 rumah, 41 KK, 145 jiwa; Desa Gandis 18 rumah dengan 30 KK dan 71 jiwa.
Banjir juga merendam 30 rumah di Desa Kerabu dengan 30 KK dengan 50 jiwa; Desa Penyombaan 75 rumah dihuni 75 KK dari 186 jiwa; Desa Sambi sebanyak 40 rumah terendam dan 40 KK terdampak terdiri dari 145 jiwa.
Kemudian, Desa Riam sebanyak 24 rumah dan 24 KK terdiri dari 58 jiwa; Desa Panahan 43 rumah dengan jumlah KK 54 dari 174 jiwa; Desa Pandau 16 rumah 18 KK dan 58 jiwa; serta Desa Sungai Dau 11 rumah 14 KK terdiri dari 40 jiwa.
”Total keseluruhan di satu kelurahan dan sepuluh desa di Kecamatan Aruta, rumah yang terendam sebanyak 608 rumah, 636 KK, dan 2.126 jiwa. Pemerintah kecamatan setempat berkirim surat untuk dukungan logistik bagi para korban terdampak banjir,” katanya.
Dia menambahkan, banjir saat ini mengancam permukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Kotawaringin Lama, seperti Desa Rungun, Kondang, dan Desa Lalang.
Namun, sejauh ini belum dapat diinventarisasi jumlah rumah yang terdampak banjir. Pasalnya, TRC BPBD masih berada di lokasi dalam proses pendataan tersebut.
”Secara keseluruhan masih aman. Namun, air sudah naik hingga permukiman warga,” katanya.