SAMPIT, radarsampit.com – Jalan Jenderal Sudirman Km 4, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), masih terbelenggu banjir. Akibatnya, arus lalu lintas kembali terganggu. Pengendara terpaksa memacu kendaraan perlahan saat melintas sehingga titik itu macet.
Pantauan Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, genangan banjir terjadi di sepanjang 100 meter dengan kedalaman rata-rata 30 cm. Titik genangan banjir berada sekitar 800 meter dari Bundaran Balanga. Letaknya persis di dekat area kios kayu.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Rihel melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kotim Agus Mulyadi mengatakan, akibat banjir, arus lalu lintas macet sejak pagi sampai sore. Namun, sore hari air berangsur surut. Panjang genangan yang tadinya 100 meter berkurang sekitar 50 meter.
”Di titik genangan terdapat cekungan yang cukup dalam yang rawan membuat pengendara terjatuh. Tadi ada beberapa pengendara yang lewat hampir terjatuh karena ada lubang, tapi tidak terlihat karena tertutup genangan banjir,” kata Agus Mulyadi, Jumat (9/9).
Agus mengatakan, banjir di Jalan Jenderal Sudirman Km 4 kerap terjadi hampir setiap tahun. Tahun ini merupakan yang terparah. ”Setiap tahun di titik ini selalu tergenang banjir apabila hujan deras dalam durasi waktu yang lama. Dua tahun lalu tidak separah ini. Tahun ini lebih parah. Banjir sampai menutupi aspal hingga seratus meter,” ujarnya.
Agus menambahkan, persoalan tersebut perlu segera diatasi dengan cara pembangunan box culvert agar ketika hujan deras banjir tak lagi menggenang. ”Pengerukan saja tak cukup menjadi solusi, karena setiap kali banjir, pemerintah daerah juga melakukan pengerukan, tetapi kembali banjir lagi. Solusinya perlu dibangun box culvert. Karena ini jalan provinsi, kewenangannya ada di Pemprov Kalteng. Semoga saja persoalan banjir di Jalan Jenderal Sudirman Km 4 dapat segera diatasi,” ujarnya.
Terpisah, Pengawas Teknis Pemeliharaan Jalan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Kotim Suhardiyono mengatakan, pihaknya akan melakukan penanganan normalisasi saluran drainase pada Sabtu (10/9).
